KOMPAS.com - Setelah sempat terpuruk dalam dua tahun terakhir, pasar properti Tiongkok kembali menunjukkan tendensi perubahan positif pada semester kedua tahun 2015. Hal ini dianggap sebagai pertanda baik bagi perekonomian Nasional secara umum.
Sebagaimana diketahui, kemerosotan di sektor properti sepanjang 2014 telah menyeret perekonomian Tiongkok ke dalam masa-masa stagnasi. Bahkan terburuk sepanjang seperempat abad.
Penjualan dan harga rumah yang meroket di kota-kota besar Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir pasca kebijakan pendinginan tetap tak mampu mengangkat nasib kota-kota lapis kedua, dan ketiga yang semakin melemah. Investasi tersendat, proyek-proyek konstruksi terbaru mangkrak di tengah jalan.
"Pada semester kedua, tren pemulihan di pasar properti kemungkinan akan dipertahankan. Ini bakal menciptakan situasi yang lebih baik untuk konsumen karena harga mulai kompetitif," ujar pejabat Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional.
Tiongkok saat ini tengah membangun sebanyak 220 gedung dengan ketinggian 200 meter ke atas yang mencakup apartemen, perkantoran, hotel, kondotel, pusat belanja, dan apartemen servis.
Dari 220 gedung yang tengah dalam tahap konstruksi tersebutm sebanyak 56 di antaranya masuk ke dalam kategori supertall atau ketinggian di atas 300 meter. Sedangkan gedung yang dirancang paling tinggi se-Tiongkok, sekaligus se-Asia Pasifik, adalah Wuhan Greenland Center yang mengangkasa 636 meter.
Gedung tersebut didedikasikan untuk hotel, apartemen, dan perkantoran dan dijadwalkan rampung pembangunannya pada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.