Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosan Investasi Properti Biasa? Cobalah Pondok Wisata di Kandang Singa Afrika

Kompas.com - 05/07/2015, 09:59 WIB
Agung Kurniawan

Penulis

Vaalwater, Kompas.com - Bagi Anda yang berkocek tebal, punya rumah, penginapan, vila, atau aset properti lain di kota-kota besar negara maju, mungkin sudah biasa. Tapi, kalau punya pondok wisata di tengah hutan, tempat bernaungnya singa Afrika, tentu jadi sensasi luar biasa.

Adalah Tamba Misti yang berada di hutan konservasi Welgevonden Game Reserve, Vaalwater, Limpopo, di Afrika Selatan, ditawarkan sebagai instrumen investasi. Terdiri dari 68 pondok wisata yang telah dibangun sejak era 1990-an. Dari seluruh pondok itu, hanya puluhan yang beroperasi, sisanya masih menunggu investor untuk menanamkan modalnya.

"Sekarang sekitar 70 persen pemilik logde (pondok) wisata di tempat ini adalah perusahaan-perusahaan besar dunia, ada juga pemilik pribadi," ucap Austin, penjaga salah satu Pondok Wisata Tamba Misti di dalam hutan konservasi ketika berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (5/7/2015).

Tamba Misti terasa istimewa karena berada di hutan yang dikelola 100 persen oleh swasta. Luas lahannya 37.000 hektar. Hutan konservasi ini terasa istimewa karena memiliki berbagai koleksi hewan buas, sedikitnya 50 jenis mamalia, termasuk  "Africa's Big Five", yakni singa, macan tutul, gajah, banteng Cape, dan badak.

Para pemilik pondok wisata diwajibkan membayar sejumlah iuran bulanan dan tahunan. Iuran berkala ini dimanfaatkan untuk mengelola hutan, termasuk perawatan, infrastuktur, dan penambahan koleksi binatang baru.


Agung Kurniawan/Kompas.com Sempat berjumpa dengan singa menuju perjalanan ke pondok.
Aset Tamba Misti ini bersifat eksklusif, karena kapasitasnya hanya mampu menampung 10 orang. Pemiliknya adalah Nissan, perusahaan swasta asal Jepang. Mereka mengelola pondok ini dengan layanan dan fasilitas setara hotel bintang lima. Pondok wisata ini tidak disewakan secara komersial kepada tamu umum, hanya diperuntukkan bagi para petinggi perusahaan yang mau berlibur di Afrika Selatan.

Austin menjelaskan, tiga atau empat tahun lalu (2012), dibutuhkan dana sekitar 3,5 juta rand (Rp 3,79 miliar) untuk mengakuisisi satu pondok wisata yang ada di tempat ini. Dengan dana ini, pembeli akan memiliki hak atas lahan seluas 500 hektar.

Kendati sangat murah, tapi investor juga harus merogoh kocek lebih besar untuk biaya perbaikan. Tergantung dari fasilitas seperti apa yang diinginkan pada pondok wisatanya.

"Biaya pengelolaan hutan ini sepenuhnya ditangani swasta dan tidak ada campur tangan pemerintah. Jadi para pemilik pondok wisata merupakan pengelolanya, lewat iuran yang dibayar bulanan dan tahunan," ucap Austin.

Nah, bagi Anda yang bosan dengan investasi properti biasa-biasa saja, memiliki aset di tengah sarang singa Afrika tentu jadi sensasi istimewa. Tertarik?

Agung Kurniawan/Kompas.com Pemandangan dari teras langsung pada alam liar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com