Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tentang Infrastruktur, Indonesia Harus Berguru ke Vietnam

Kompas.com - 20/05/2015, 01:51 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

HANOI, KOMPAS.com - Vietnam, negeri dengan pertumbuhan ekonomi sangat pesat diprediksi bakal menyalip Indonesia. Betapa tidak, pembangunan infrastrukturnya, terutama di kota Hanoi, membuat siapa pun yang berkunjung akan berdecak kagum.

Mereka sadar betul bahwa pembangunan infrastruktur akan menjadi stimulus utama bagi pertumbuhan ekonomi yang pada gilirannya meningkatkan daya beli, dan kualitas hidup masyarakat.

Direktur Teknik PT Global Rancang Selaras, Victor Febrian Wicaksono, mengutarakan pendapatnya kepada Kompas.com, saat perjalanan "Jotun Colorful Journey 2015" di Hanoi, Vietnam, Selasa (19/5/2015). 

"Indonesia harus berbenah. Terutama dalam pembangunan infrastruktur. Pemerintah harus punya komitmen kuat untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur. Melihat kondisi aktual di Hanoi sekarang ini, bukan tidak mungkin Jakarta, atau kota-kota lain di Indonesia bakal tertinggal di belakang," tutur Victor.

HBA/Kompas.com Kondisi infrastruktur jalan menuju loaksi pengembangan skala kota Ecopark, Hanoi, pada Selasa (19/5/2015).
Pembangunan infrastruktur berbasis konektivitas, lanjut Victor, menghasilkan Hanoi terkini sebagai kota modern, efektif sekaligus punya peran strategis menjadi kekuatan ekonomi baru. Terlebih, sebagai kota yang baru 'melek' dan membuka keran investasi asing, sangat mudah bagi Hanoi untuk menata kotanya lebih teratur, rapi, dan berkelanjutan.

"Kota itu harus memiliki fungsi sebagai tempat bertumbuh kembangnya masyarakat. Hanoi menuju ke arah sana dengan stimulus utama infrastruktur yang berkualitas, memadai, dan terintegrasi," imbuh Victor.

Hal senada dikemukakan Principal dan Senior Architect Design Director Urbane Indonesia, Irvan P Darwis. Menurutnya kemajuan pembangunan infrastruktur di kota pemerintahan Vietnam tersebut sangat mengagumkan.

"Terutama infrastruktur dasar seperti Bandara Internasional Noi Bai, jalan utama, jalan tol, dan jembatan. Lihat saja, kualitas jalannya mulus-mulus, dan lebar-lebar. Bisa tidak berhenti sembarangan, dan sebagainya," kata Irvan.

Demikian halnya dengan pengembangan kota barunya macam Ecopark, dan Vinhomes serta Times City yang dirancang dengan serius menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru. irvan bahkan berani membandingkan ketiga pusat pertumbuhan baru tersebut dengan kawasan Surabaya Barat yang juga sama-sama sedang berkembang.

"Ecopark, Vinhomes, dan Times City mirip dengan Surabaya Barat yang dimotori CitraLand Surabaya. Dalam jangka waktu tak sampai sepuluh tahun Hanoi secara khusus, dan Vietnam secara umum mampu mengejar Indonesia," prediksi Irvan.

Komitmen 

Berbeda dengan Indonesia yang sampai harus menunggu 20 tahun untuk merealisasikan Tol Trans-Sumatera. Jika Presiden Joko Widodo tak kunjung memulai pembangunan Tol Trans-Sumatera di Tanjung Bintang, Kabupaten Lampung Selatan, pada Kamis (30/4/2015) lalu, masyarakat yang tinggal di Pulau Sumatera mungkin harus berhenti berharap.

HBA/Kompas.com Ecopark, perumahan skala kota seluas 500 hektar, mengacu pada prinsip pengembangan hijau berkelanjutan. Tampak dalam gambar apartemen Rung Co yang dikelilingi infrastruktur memadai dan berkualitas tinggi, serta area hijau pada Selasa (19/5/2015).
Untungnya, pembangunan Tol Trans-Sumatera ini sudah diresmikan, dengan dimulainya konstruksi di Provinsi Lampung yang akan terus bergulir hingga Provinsi Aceh.

Sementara bagi Vietnam, menurut Victor tak butuh waktu lama untuk memulai dan merampungkan pembangunan infrastruktur. Peran pemerintah lokal dengan komitmen yang demikian kuat mampu mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di beberapa kota. Tak hanya Hanoi, melainkan juga di Ho Chi Minh dan kota-kota lainnya.

"Siapa bilang negara dengan partai tunggal macam Republik Sosialis Vietnam akan terbelakang? Justru mereka jauh lebih disiplin, lebih cepat menuju kemajuan, dan modern. Contohnya Tiongkok, dan Singapura. Dengan disiplin, dan komitmen kuat, pembangunan infrastruktur bisa dipercepat," tandas Victor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com