Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"The Ocean Cleanup", Perangkat Raksasa untuk Membersihkan Sampah Plastik

Kompas.com - 05/04/2015, 10:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

Sumber Dezeen
KOMPAS.com - Hasil riset yang dipublikasikan jurnal Science tahun 2015 menunjukkan, 275 juta ton sampah plastik dihasilkan oleh 192 negara pantai setiap tahunnya. Pada 2015 sendiri para peneliti memprediksi akan ada lebih dari sembilan juta ton sampah plastik yang berakhir di samudra.

Oleh karena itu, serangkaian penghalang sepanjang 100 kilometer bertajuk The Ocean Cleanup tampaknya bisa digunakan sebagai solusi atas jutaan plastik mengambang. Properti yang didesain oleh penemu berusia 20 tahun ini bertujuan untuk membersihkan lautan dari sampah plastik.

Mahasiswa teknik asal Belanda, Boyan Slat, menciptakan The Ocean Cleanup, sebuah konsep dengan tujuan membersihkan lautan dari bongkahan plastik yang sudah menumpuk akibat pertemuan arus.

Terdapat lima tumpukan plastik seperti pulau besar di lautan. Tumpukan tersebut berisikan jutaan plastik tiap satu kilometer perseginya yang terus bergerak dalam formasi berputar. Hal ini berkontribusi pada estimasi 500 juta kilogram sampah plastik yang mengambang di lautan dunia.

Slat mengusulkan solusi yang melibatkan 100 kilometer penyaring mengambang yang bergerak statis. Penyaring ini bertindak sebagai penghalang untuk mengumpulkan sampah plastik.

"Pembersihan terhadap sampah di lautan selalu dianggap tidak mungkin karena memerlukan biaya miliaran dollar AS dan waktu ribuan tahun. Namun solusi yang kami tawarkan adalah sebuah konsep pasif membersihkan lautan dari plastik hanya dalam waktu beberapa tahun. Konsep ini akan memanfaatkan arus alami untuk membiarkan lautan membersihkan dirinya. Ini akan jadi pembersihan besar dalam sejarah," ujar Slat.

Digambarkan sebagai struktur terbesar yang pernah ditempatkan di lautan, penghalang akan disusun dengan dua lengan sepanjang 50 kilometer yang saling terhubung dengan pusat kendali, membentuk formasi V.

Perangkat ini hanya akan menyaring pada tiga meter air di bagian atas karena studi Slat menunjukkan bahwa konsentrasi tertinggi sampah hanya ditemukan di bagian permukaan. Arus utama yang berada di kedalaman lebih dari tiga meter mengurangi potensi terperangkapnya ikan dan kehidupan bawah laut lainnya dari sampah.

Saat plastik tertangkap dalam susunan The Ocean Cleanup, gerakan air akan mendorongnya secara alami menuju ke pusat kendali. Di mana serpihan sampah akan terekstrasi dan tersortir.

"Kami perkirakan biaya menghilangkan satu kilogram plastik sebesar 4,53 Euro. Ini 33 kali lebih murah dibandingkan metode pembersihan laut konvensional. Sementara itu kecepatan perangkat ini sekitar 7.900 kali lebih baik. 70 juta kilogram plastik dapat dihapuskan hanya dalam waktu 10 tahun," lanjut Slat.

Perangkat ini akan memiliki kapasitas sebesar 10 ribu meter kubik dan dikosongkan setiap satu setengah bulan. Kemampuan pemrosesan sampah akan didukung oleh energi menggunakan anjungan dengan 162 panel surya.

Menurut Slat, sejumlah besar plastik yang dikumpulkan nantinya dapat didaur ulang atau diubah menjadi produk minyak menggunakan proses kimia yang disebut pirolisis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com