Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mushroom Material", Bahan Organik Pengganti Plastik

Kompas.com - 27/03/2015, 15:52 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Penggunaan plastik secara berlebihan terbukti berdampak pada perusakan lingkungan. Menurut hasil riset yang dipublikasikan jurnal Science tahun 2015, para peneliti menghitung sekitar 275 juta ton sampah plastik dihasilkan 192 negara pantai setiap tahun.

Jurnal tersebut juga mengungkapkan, delapan juta metrik ton sampah plastik tersebar ke samudra setiap tahunnya. Pada 2015 sendiri para peneliti memprediksi akan ada lebih dari sembilan juta ton sampah plastik yang berakhir di samudra.

Untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih parah akibat penggunaan plastik, berbagai inovasi pun terus dilakukan. Salah satunya Ecovative yang melakukan terobosan melalui pengembangan Mushroom Material. Material ini merupakan pilihan alami penggunaan plastik tradisional dan kemasan sintetis.

www.dezeen.com Mushroom Material mengandung miselium, bagian vegetatif dari jamur yang merupakan lem alami.

Mushroom Material mengandung miselium, bagian vegetatif dari jamur yang merupakan lem alami. Bahan tersebut dapat mengikat limbah tanaman seperti sekam biji dan batang jagung untuk membentuk bioplastik.

Tidak seperti plastik biasa yang terbuat dari senyawa petrokimia, Mushroom Material merupakan material berbasis tanam dan sepenuhnya kompos. Perkembangan terbaru dari produk peralatan 'a Grow it Yourself' (GIY) ini memungkinkan seniman dan desainer untuk mengembangkan bahan model mereka sendiri.

Peralatan tersebut hadir dalam sebuah tas kecil berisikan Mushroom Material yang telah dikeringkan sehingga tak perlu didinginkan. Proses dehidrasi juga memungkinkan produk dapat dikemas dan dikirim secara global.

www.dezeen.com Tahun 2014, Mushroom Material juga digunakan oleh studio arsitektur The Living untuk membangun sebuah menara organik di halaman Museum of Modern Arts, New York, Amerika Serikat.

"Untuk mulai menumbuhkan material ini, air dibutuhkan untuk merehidrasi produk. Proses ini membutuhkan waktu tiga hingga empat hari. Ini seperti saat Anda membiarkan adonan roti mengembang sebelum dibentuk dan dipanggang," ujar Ecovative.

Setelah Mushroom Material dibasahi, produk tersebut dapat disimpan atau ditempatkan dalam cetakan yang dirancang khusus untuk tumbuh.

Tahun 2014, Mushroom Material juga digunakan oleh studio arsitektur The Living untuk membangun sebuah menara organik di halaman Museum of Modern Arts, New York, Amerika Serikat.

"Pembuatan prototipe merupakan bagian penting dalam proses desain kami. Produk Ecovative GIY adalah cara yang hebat bagi kami untuk mengeksplorasi pilihan secara cepat dan merasakan bagaimana material baru ini bekerja," ujar Kepala Studio The Living, David Benjamin.

www.dezeen.com Desain lain yang telah dibuat dengan material ini meliputi lampu meja dan pot tanaman yang didesain oleh Danielle Trofe.

Desain lain yang telah dibuat dengan material ini meliputi lampu meja dan pot tanaman yang didesain oleh Danielle Trofe. Produk bernama Mush-lume dan Mush-bloom masing-masing menggunakan Mushroom Material yang dikompresikan dengan gabus dan beton.

"Kemampuan untuk memiliki pengalaman langsung dengan Mushroom Material dalam menumbuhkan, mempelajari sifat, dan bereksperimen dengan karakteristik hidupnya tidak hanya menciptakan pengalaman pembuatan prototipe yang jauh lebih dinamis. Namun juga membuat lebih inventif serta menyelaraskan pendekatan atas produk desain berbasis material," ujar Trofe.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Dezeen
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com