National Research Foundation (NRF) memastikan rencana tersebut pada Senin(1/12/2014). Dengan model platform 3D, rakyat negara itu bisa berbagi pengetahuan, dan menjalin kolaborasi antarkomunitas.
Dana sejumlah 73 juta dollar Singapura atau ekuivalen dengan Rp 687, 02 miliar disiapkan untuk proyek kota virtual tersebut. Proyek ini, sejatinya merupakan salah satu visi "Bangsa Cerdas" yang dicanangkan Perdana Menteri Lee Hsien Loong.
Sektor publik, swasta dan peneliti bisa menggunakan peta kota 3D ini. Adapun aplikasi yang bisa dimanfaatkan mencakup fasilitas lokasi, informasi dan sumber daya antarmasyarakat, simulasi kerumunan, dan evakuasi langkah-langkah pengamanan dan pengendalian kota.
Selain itu, terdapat juga aplikasi yang memungkinkan perencanaan dan pengambilan keputusan saat terjadi insiden. Terakhir, aplikasi layanan kota dan analisis arus pejalan kaki.
Peta 3D ini juga berisi informasi rinci mengenai fisik kota Singapura. Sebagai contoh, model bangunan yang mencakup geometri, denah ruang, hingga material bangunan.
NRF menekankan bahwa keamanan dan perlindungan data pengamanan dipastikan ada pada tempatnya. Tak hanya itu, langkah-langkah untuk melindungi data sensitif juga sudah disiapkan. Singapura Land Authority akan menjadi pemilik dan operator virtualisasi Singapura ketika proyek ini selesai.