Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga September, Intiland Cetak Penjualan Rp 1,8 Triliun

Kompas.com - 30/10/2014, 16:52 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Intiland Development Tbk meraup penjualan marketing (marketing sales) hingga akhir triwulan III tahun ini, senilai Rp 1,8 triliun atau memenuhi 64 persen dari target yang ditetapkan yakni sebesar Rp 2,8 triliun.

Pendapatan dari pengembangan (development income) menjadi penyumbang utama pendapatan
penjualan sebesar Rp 1,66 triliun atau 92 persen dari total keseluruhan. Sisanya  Rp 138 miliar berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income).

Kontribusi terbesar berasal dari produk-produk pengembangan superblok dengan capaian Rp 796 miliar atau 44 persen dari total. Pendapatan penjualan dari pengembangan hunian tercatat Rp 757 miliar atau 42 persen.

Tren pertumbuhan juga terjadi pada segmen laba bersih. Intiland membukukan laba bersih senilai Rp 300 atau melonjak 43,5 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 209,2 miliar. Sementara laba usaha mencapai Rp 436,2 miliar atau meningkat 24 persen.

Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, mengatakan, naiknya profitabilitas perseroan berasal dari pertumbuhan pendapatan usaha. “Hasil penjualan dari proyek pengembangan superblok dan residensial menjadi pendorong naiknya pendapatan,” jelas Archied.

Perseroan meraup pendapatan usaha senilai Rp 1,3 triliun atau meningkat 24,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kontributor terbesar berasal dari segmen pengembangan residensial dengan catatan penjualan Rp 456,3 miliar. Jumlah ini setara dengan 35 persen dari keseluruhan pendapatan.

Berikutnya pengembangan superblok dengan kontribusi Rp 370,8 miliar atau beranjak 28,5 persen dan kawasan industri yang mencapai Rp 349,4 miliar atau 27 persen. Sementara segmen properti investasi mendulang pendapatan Rp 123,8 miliar atau naik 9,5 persen.

Berdasarkan tipenya, pendapatan pengembangan (development income) masih menjadi penyumbang terbesar sejumlah Rp 1,18 triliun atau 90,5 persen terhadap total pendapatan. Sedangkan sebesar 9,5 persen lainnya atau Rp 123,8 miliar berasal dari pendapatan berkelanjutan (recurring income) dari proyek gedung perkantoran, sarana golf dan olahraga.

“Kami terus berusaha memperbesar kontribusi dari pendapatan berkelanjutan seiring akan beroperasinya gedung-gedung perkantoran. Salah satunya adalah South Quarter di Jakarta yang sudah tutup atap pada bulan September tahun ini dan akan beroperasi untuk menerima penyewa  kantor tahun depan,” kata Archied.

Sampai dengan akhir triwulan III 2014, Intiland meluncurkan beberapa proyek baru. Di antaranya Aeropolis Techno Park, pengembangan pergudangan di kawasan Aeropolis dekat bandara Soekarno-Hatta dan kondominium Regatta Tahap II. Perseroan juga sudah memulai pembangunan Spazio Tower di Surabaya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com