KOMPAS.com - Penjualan rumah Singapura pada Agustus 2014, jeblok hingga
ke level terendah tahun ini, seiring minimnya peluncuran produk baru di tengah kondisi pendinginan pasar dan perlambatan properti.
Menurut data Urban Redevelopment Authority (URA), selama bulan lalu, tercatat hanya 432 unit hunian yang terjual atau lebih sedikit jika dibandingkan bulan Juli dengan
509 unit terserap pasar. "Kinerja penjualan pada Agustus tersebut merupakan rekor terendah tahun ini sejak Desember 2013 yang mencapai penjualan hanya 259 unit," tulis URA.
Di antara catatan kinerja penjualan tersebut, Pinehill Investments Pte membukukan rekor tertinggi yakni 40 unit dari total 54 unit apartemen Panorama yang dipasarkan. Sementara Coral Edge Development Pte mampu menjual 28 unit proyek apartemen Waterwoods.
Pemerintah mulai memberlakukan pembatasan pasar perumahan sejak
2009 dengan beberapa langkah ketat mulai diterapkan pada 2013. Termasuk kredit maksimal 60 persen
dari pendapatan peminjam, bea materai lebih tinggi untuk pembelian rumah dan kenaikan pajak properti. Bank Sentral Singapura sendiri memilih opsi untuk tetap melakukan pengetatan dan menganggap terlalu dini mengurangi pembatasan properti.
"Prospek tetap tenang, terutama karena tindakan yang diperkenalkan oleh pemerintah. Secara umum, kita menunggu sikap pembeli yang masih wait and see," kata Kepala konsultasi dan penelitian Knight Frank LLP Singapura, Alice Tan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.