Hal itu terindikasi dari nilai lahan dan propertinya. Menurut Vice President Director PT Metropolitan Kentjana Tbk., Jeffri S Tanudjaja, harga lahan area perumahan di pasar sekunder telah menembus angka Rp 40 juta hingga Rp 50 juta per meter persegi. Sementara itu, harga lahan area perumahan dengan pemandangan lapangan golf berada pada kisaran lebih tinggi, yakni Rp 80 juta per meter persegi.
"Tingginya harga lahan tersebut karena pasokan sudah sangat terbatas. Kalau pun ada, pemilik enggan melepasnya. Mereka memilih untuk mempertahankannya, karena memiliki lahan dan properti di sini sangat bagus untuk investasi," tutur Jeffri kepada Kompas.com, Rabu (11/6/2014).
Jeffri menambahkan, selain terbatasnya pasokan, faktor lain yang ikut memicu meroketnya harga lahan adalah aktivitas pembangunan properti komersial dan juga fasilitas pendukung lainnya. Hal itu menjadikan kawasan Pondok Indah sebagai pusat pertumbuhan bisnis baru.
Saat ini tengah dibangun Hotel InterContinental dan apartemen servis, dan apartemen Pondok Indah Residence di dalam area pengembangan CBD Pondok Indah seluas 40 hektar. Bahkan, tahun depan, rencananya akan dibangun juga tambahan properti komersial lainnya, yakni Pondok Indah Mall 3 beserta dua menara perkantoran di atasnya. Sementara itu, tiga menara perkantoran lainnya sudah masuk dalam rencana besar ekspansi bisnis PT Metropolitan Kentjana dalam lima tahun ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.