Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta Bagian Barat Semakin Menggeliat

Kompas.com - 02/06/2014, 19:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penetrasi perkembangan sektor properti rupanya tak kenal kata "melambat". Di wilayah barat Jakarta, misalnya, penetrasi sektor properti terjadi demikian pesat. Ini terlihat dari penambahan jumlah proyek properti hingga 2016 mendatang.

Menurut hasil riset Colliers International Indonesia, terdapat 18 properti baru. Dari sejumlah itu, lima di antaranya merupakan properti perkantoran, tiga pusat belanja, dan sepuluh lainnya properti hunian vertikal atau apartemen. Jumlah proyek tersebut jauh melebihi rival terkuat kawasan ini, yakni Pluit dan Pantai Indah Kapuk.

Menariknya, pasokan perkantoran baru yang berasal dari kawasan ini menyumbang sebanyak 34 persen dari total pasokan di luar central business district (CBD) Jakarta. Pertumbuhan pasokan ini diikuti pula dengan pertumbuhan tingkat okupansi sebesar 1,9 persen menjadi 95,3 persen pada sepanjang 2013 lalu.

Presiden Direktur PT Metropolitan Land Tbk., Nanda Widya, mengakui wilayah barat Jakarta sebagai sumbu pertumbuhan baru. Terlebih dengan konstruksi segmen Ulujami-Kebon Jeruk sebagai bagian dari Jalan Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ring Road) 1 akan segera rampung dan diprediksi bakal mempercepat akselerasi akses dari Jakarta Selatan ke Jakarta Barat, ke bandara internasional Soekarno-Hatta, dan ke daerah-daerah berkembang lainnya di Tangerang, seperti Alam Sutera, Serpong, Karawaci dan Bintaro.

Demikian halnya dengan pengembangan akses interchange di kilometer 11 setelah exit toll Puri Indah yang saat ini progres pembangunan sudah mencapai 49 persen dan diharapkan kuartal IV 2014 akan selesai.

"Pengembangan infrastruktur tersebut mempercepat realisasi pembangunan proyek terbaru kami yakni Metland West City. Kami akan mulai memasarkan hunian kelas atas tersebut sejumlah 50 unit dengan harga terendah Rp 3,5 miliar," ungkap Nanda kepada Kompas.com, Senin (2/6/2014).

Selain PT Metropolitan Land Tbk., pengembang lainnya yang sudah menggarap wilayah barat Jakarta dan sedang membangun portofolio baru berupa properti komersial adalah PT Lippo Karawaci Tbk dengan St Moritz Penthouse and Residences, PT Metropolitan Kentjana Tbk dengan CBD Puri Indah, Ciputra Group (Puri International City), Agung Sedayu Group (Puri Mansion), Goldland Group (Puri 11), dan PT Ferrindoland (Bluegreen Boutique Office).

Sebelumnya, pengembang kakap lain telah menjejakkan rekam di sini dengan properti residensial tapak, sebut saja Sinarmas Land dengan Taman Permata Buana dan Banjar Wijaya dan Media Land.

PT Metropolitan Land Tbk., membangun Metland West City di atas lahan seluas 60 hektar. Dari total luas lahan tersebut, 30 hektar di antaranya dialokasikan untuk pengembangan komersial berupa mixed use development yang terdiri atas apartemen, pusat belanja, hotel, dan perkantoran.

Tahap pertama akan dibangun rumah tapak kelas menengah atas sebanyak 50 unit dengan ukuran 200/120 meter persegi seharga Rp 3,5 miliar.

"Tahap berikutnya kami akan memulai pengembangan apartemen sebagai market test. Sementara area komersial berupa mixed use development yang terdiri atas apartemen, pusat belanja, dan perkantoran akan kami kerjasamakan dengan pengembang asing," ungkap Direktur Pengembangan Bisnis PT Metropolitan Land Tbk., Anhar Sudrajat.

Colliers International Indonesia memprediksi wilayah barat Jakarta khususnya Puri Indah, Kebon Jeruk, dan area yang dilintasi Tol Jakarta-Merak bakal mengalami ledakan properti dan menyusul kawasan lainnya seperti koridor Simatupang dalam lima tahun lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com