Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Guru Matematika Ini Nikmati Keuntungan Properti 350 Persen

Kompas.com - 28/04/2014, 15:54 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Sumber ibtimes
KOMPAS.com - Menjadi investor properti dan menghasilkan banyak uang adalah impian semua orang. Pasalnya, investasi properti, menjanjikan keuntungan berlipat ganda, dan nilainya akan terus membengkak seiring perkembangan kawasan di sekitarnya.

Pengalaman Fergus Wilson berikut ini tampaknya bagus untuk dijadikan pelajaran bagi Anda atau siapapun yang akan memulai berinvestasi properti. Fergus sebelumnya adalah guru matematika di wilayah Kent, Inggris. Namanya menjadi beken setelah ia kerap melakukan transaksi beli, sewa, dan jual properti sejak 1995.

Hingga kini, Fergus memiliki sebanyak 1.000 portofolio properti dan dijuluki sebagai ikon investor properti paling sukses seantero Inggris. Fergus bersama sang istri, Judith, meyakini bahwa properti yang mereka beli pada 19 tahun lalu mengalami peningkatan nilai sekitar 350 persen!

"Tak seorang pun akan menghasilkan uang seperti yang kami lakukan selama kurun 1995-2014. Jika Anda kembali ke tahun 2000, itu seperti pendulum. Anda hanya harus menandatangani perjanjian, dan bank akan memberikan pinjaman," jelas Fergus.

Dari kesepakatan pinjaman tersebut, Fergus mendapatkan 90 persen loan to value KPR. Sekarang mungkin Anda hanya bisa mendapatkan 60 persen hingga 70 persen pinjaman KPR. Ini berarti Fergus sepertiga lebih cepat ketimbang Anda yang baru memulai menjadi investor.

Padahal, awalnya Fergus tidak punya minat sama sekali menjadi investor properti. Namun, secara perlahan dan pasti, ia mulai menggelutinya dan semakin memperluas portofolionya karena setiap tahun dia membeli properti dan menjualnya kembali dengan keuntungan signifikan dari kenaikan harga per unit.

Sayangnya, saat ia tengah berada di puncak, harga properti di Inggris sempat jatuh akibat krisis finansial global 2008. Fergus berutang sekitar 350.000 poundsterling atau setara Rp 6,7 miliar per bulan dalam bentuk pembayaran pinjaman. Selain itu, dia juga menghadapi sejumlah masalah dengan penyewa yang tak sanggup membayar biaya sewa pada bulan Oktober 2008. Tak main-main, jumlah penyewa yang menyatakan ketidaksanggupan melunasi biaya sewa sebanyak 39 persen dari total 1.000 properti.

Menghadapi kondisi tersebut, Fergus terpaksa mengeluarkan surat pengusiran kepada 200 penyewa. Dia juga menegaskan telah membayar Rp 15,5 miliar untuk menutupi kekurangan biaya sewa tersebut.

Bagaimana kondisi sekarang?

Kondisi pasar properti Inggris tumbuh sangat pesat, mengingat harga terus melonjak, sementara di sisi lain pasokan terbatas. Fergus melihat saat ini merupakan momentum yang tepat untuk membeli properti dan kemudian menyewakannya kembali.

"Inggris masih kekurangan jutaan rumah. Jika Anda adalah orang muda dan mencoba untuk mendapatkan kredit, harus realistis. Anda akan menyewa selama hidup Anda. Krisis perumahan membuat para ekspatriat juga kesulitan mendapatkan rumah sewa. Ini yang menjadikan umur investasi properti Anda menjadi lebih panjang," tutur Fergus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com