Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Perkantoran, Simatupang Dilanda Gelombang Hotel dan Apartemen

Kompas.com - 01/03/2014, 08:18 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari sekian kawasan yang terhubung dengan jalur lingkar (ring road) Jakarta, koridor TB Simatupang tampil sebagai yang terdepan dan mewujud sebagai kawasan komersial dengan perkembangan paling pesat.

Mencermati kondisi aktual, kawasan ini merupakan kontributor utama ruang perkantoran di Jakarta Selatan dengan menguasai porsi pasokan sebesar 47 persen. Lima dari enam gedung perkantoran baru di luar pusat bisnis (CBD Jakarta) yang beroperasi pada 2013 berada
di Simatupang.

Meskipun tidak bisa dibilang baru, beberapa gedung perkantoran di koridor ini masuk pasar secara berurutan. Sebut saja Alamnda Tower and Oleos 2 pada 2Q 2013, diikuti Beltway Office Tower 3 pada 3Q 2013. Setelah itu, dua gedung perkantoran di sisi selatan, seperti Talavera Suite dan The CEO, menambah 22.195 meter persegi pasokan baru pada akhir tahun.

Menurut data Colliers International Indonesia, sepanjang tahun lalu, kawasan Simatupang memasok perkantoran seluas total 68.976 meter persegi sehingga pasokan kumulatif menjadi  497.806 meter persegi, atau 22 persen dari total pasokan di luar area CBD.

Bagaimana dengan tahun ini? Proyeksi pertumbuhan ruang kantor baru tahun ini sebanyak 263.415 meter persegi, jauh melebihi pasokan tahun pada kurun 1990 ketika pengembang baru melirik kawasan ini, yakni hanya 100.000 meter persegi.

CEO Leads Property Indonesia, Hendra Hartono, punya pendapat menarik. Menurutnya, setelah perkantoran yang terus bertambah hingga beberapa tahun ke depan, jalur Simatupang dan kawasan sekitarnya akan dipenuhi oleh apartemen dan perhotelan.

"Simatupang adalah distrik bisnis yang melahirkan gelombang kebutuhan baru seperti apartemen dan kemudian hotel. Tak mengherankan jika setelah euforia perkantoran, tren yang bakal mencuat tahun ini dan masa depan adalah apartemen dan perhotelan," ujar Hendra, Rabu (26/2/2014).

Banyaknya gedung-gedung perkantoran yang beroperasi nanti membuat peluang bisnis apartemen dan serviced residence di kawasan ini menjadi menarik dan sangat menjanjikan. Harga jual properti di sini terus mengalami lonjakan signifikan sekitar 20-30 persen per tahun.

Salah satu pengembang yang sudah merealisasikan pembangunan apartemen dan apartemen servis adalah Bahama Group. Mereka menginvestasikan dana senilai Rp 380 miliar guna membangun Pejaten Park Residence  & The Alana Pejaten.

Apartemen ini ditawarkan kepada publik dengan harga perdana Rp 22 juta/m2 dengan varian tipikal unit mulai dari  39 m2–125 m2. Pembangunan Pejaten Park Residence & The Alana Pejaten dijadwalkan selesai dan beroperasi pada awal 2016 mendatang.

Mereka mengembangkan Pejaten Park Residence & The Alana Pejaten sebagai hunian yang mengakomodasi kebutuhan para profesional kantoran dengan level manajer. Mereka bekerja di perusahaan-perusahaan multinasional dan memiliki home ownership program.

Selain Bahama, PT Grage Trimitra Usaha juga menggarap wilayah ini. Mereka tengah mengerjakan pembangunan apartemen The Izzara. Menyusul kemudian One Otium yang dikembangkan PT Radinka. Apartemen ini menyasar kalangan atas karena menawarkan unit-unit dengan harga terendah Rp 5 miliar.

Sementara untuk properti perhotelan, telah berdiri Mercure Jakarta Hotel Simatupang dan tengah dikerjakan Aston Priority Simatupang. Jumlah hotel ini kelak bertambah, saat PT Sumber Mesin Raya memulai konstruksi hotel setelah pembangunan perkantoran Tower 1, 2, dan 3 rampung di area proyek multifungsi The Manhattan Square.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau