"Kenaikan di seluruh pilar bisnis perseroan meliputi konstruksi, investasi, EPC, properti dan bisnis pracetak, yang masing-masing labanya naik secara signifikan," kata Bambang Triwibowo, Direktur Utama PTPP dalam siaran pers di Jakarta, Senin (17/2/2014).
Selama 2013 lalu, Bambang memaparkan, Perseroan membukukan pendapatan usaha (revenue) sebesar Rp 11,65 triliun atau naik 145,63% dibandingkan pada 2012 sebesar Rp 8 triliun. Sementara itu, laba usaha PTPP tahun 2013 mencapai Rp 1,073 triliun atau 151% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 710,82 miliar.
Pencapaian order book tahun 2013 sebesar Rp 35,45 triliun yang berasal dari kontrak baru sebesar Rp 19,58 triliun dan carry over 2012 sebesar Rp 15,87 triliun.
"Peristiwa penting tahun 2013 diantaranya penerbitan obligasi berkelanjutan I tahap I tahun 2013 senilai Rp 700 miliar, akuisisi PT PP Pracetak diikuti dengan pembukaan pabrik Pracetak pertama di Cilegon, dan pemisahan Divisi Properti menjadi PT PP Properti," ujar Bambang.
Beberapa proyek besar yang berhasil diraih PTPP pada tahun 2013, antara lain proyek EPC Tanjung Uncang senilai Rp 1,1 triliun, proyek pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Gas Power Plant Pesanggaran Bali, LPG Terminal Banyuwangi, jalan tol Cikampek-Palimanan, GTU Izzara Apartemen, dan sebagainya.
Tahun ini, lanjut Bambang, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 24 triliun di tahun 2014 atau 122,55% dari realisasi perolehan tahun 2013 sebesar Rp 19,58 triliun. Angka tersebut belum termasuk carry over tahun 2013 sebesar Rp 21,93 triliun.
"Tentu dengan dukungan dari lima pilar bisnis perusahaan, kami menargetkan order book tahun 2014 sebesar Rp 45,93 triliun atau naik 129,56 persen dibandingkan tahun lalu," kata Bambang.
Selain itu, tutur Bambang, tahun ini perseroan juga menargetkan pendapatan usaha (revenue) sebesar Rp 16 triliun atau 139,55% dibandingkan pendapatan usaha tahun 2013 dengan target laba bersih tahun 2014 sebesar Rp 520 miliar.
"Tahun ini, Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 446 miliar, ini jauh lebih tinggi dari realisasi 2013 sebesar Rp 202 miliar. Sumber pendanaan capex ini dari cadangan modal dan sisa dana IPO," ujarnya.
Adapun aksi korporasi yang akan dilakukan di tahun ini, antara lain akuisisi perusahaan milik Yayasan Kesejahteraan Karyawan PTPP, yaitu PT Prima Jasa Aldodua yang bergerak di bidang peralatan berat, persiapan IPO PT PP Properti yang direncanakan masuk bursa pada tahun 2015, dan pengembangan organisasi operasi wilayah Indonesia Timur. Dalam waktu dekat, PTPP juga akan melakukan ground breaking Grand Kamala Lagoon seluas 24 hektar, salah satu proyek properti PP yang berlokasi di Bekasi.
Ini seiring dimulainya pembangunan jembatan dari tol Jakarta - Cikampek yang bisa langsung menuju ke lokasi proyek properti tersebut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.