Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT PP Ekspansi Bisnis "Precast" di Cilegon

Kompas.com - 22/08/2013, 12:21 WIB
M Latief

Penulis

CILEGON, KOMPAS.com - Kebutuhan produk precast (pra cetak) untuk proyek-proyek infrastruktur dan properti yang semakin berkembang di Indonesia saat ini menjadi peluang bisnis baru bagi PT Pembangunan Perumahan (PP) Persero Tbk. Melalui anak perusahaannya PT PP Dirganeka, meresmikan pabrik precast di Cilegon, Banten, sebagai pabrik pertamanya di Indonesia.    
    
Pabrik PP precast tersebut memproduksi tiang pancang bulat (spun pile) berdiameter 800 milimeter hingga 1.200 milimeter dengan panjang maksimum sampai 36 meter tanpa sambungan. Pabrik ini juga direncanakan memproduksi produk precast lainnya seperti tiang pancang kotak (square pile), dinding penahan tanah berupa CCSP (corrugated concrete sheet pile) maupun FSP (flat sheet pile), girder dan produk pendukung lainnya seperti half slab serta beam.    
    
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Bambang Triwibowo, mengatakan, investasi yang dialokasikan untuk membangun pabrik ini senilai Rp 60 miliar.

"Buat kami ini bisnis baru yang potensial, kami dituntut untuk tidak hanya fokus pada satu bisnis, yaitu konstruksi, tapi juga melebar ke properti dan precast ini. Lima tahun ke depan kami harus bisa meraup keuntungan dari precast ini," ujar Bambang kepada Kompas.com, Kamis (22/8/2013).      
    
Bambang memaparkan, dengan kapasitas pabrik yang cukup besar, yaitu 324.000 m1 per tahun untuk produk spun pile diameter 800 mm hingga 1.200 mm diharapkan produksinya dapat memenuhi kebutuhan proyek berskala nasional di laut seperti Proyek Kalibaru, Proyek Jembatan Selat Sunda dan kemungkinan ekspor ke luar negeri.     
    
Sementara itu, Direktur Utama PP Dirganeka, Abdul Haris Tatang, mengatakan, sebagai anak perusahaan pihaknya harus mampu menghasilkan produk-produk varian yang berpotensi mendatangkan keuntungan. 

"Tahun ini capaian kami baru Rp 120 miliar. Target tahun depan kami pastikan dapat meraih Rp 500 miliar," ujar Abdul Haris.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com