Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Rumah dari Saudara? Harus Jelas Hitam Putihnya!

Kompas.com - 28/04/2013, 13:48 WIB

KOMPAS.com - Penting dipahami, bahwa membeli rumah dari saudara bukan berarti segalanya dibuat secara kekeluargaan. Anda tetap harus mengikuti prosedur membeli rumah pada umumnya agar semua transaksi terekam jelas dan tidak ada pihak merasa dirugikan.

Awalnya, Dedi Setiadi (32) berniat membantu kakaknya yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Saat sang kakak menawarkan rumahnya agar ia beli, Deni pun mengiyakan.

“Keputusan saya, ya, karena ingin membantu kakak saya,” ucap Deni.

Selain membantu, ada alasan lain yang membuat ia cepat menerima keputusan itu, yaitu kakaknya memberikan penawaran menarik.

“Uang yang harus saya serahkan cukup 60 persen dari nilai total rumah. Sisanya, dibayar saat anaknya masuk kuliah, dan itu berarti 9 tahun lagi,” tambahnya.

Tak ada hitam putih. Semua transaksi tersebut hanya berdasarkan sebuah “kepercayaan”.

Tetapi, setelah 2 tahun berlalu, kejadian yang tidak diharapkan terjadi. Mendadak, kakaknya selalu meminta uang dengan pelbagai alasan.

Awalnya, Deni memberi sejumlah uang yang diminta. Tetapi, saat kakaknya meminta dengan nominal besar, ia terus terang tidak menyanggupi. Ketidak sanggupan ini membuat ia merasa “diteror” kakaknya sendiri. Pertengkaran di antara kedua saudara ini pun akhirnya meledak. Deni merasa air susu dibalas dengan air tuba.

Hitam di atas putih

Roni Sembirin Yusuf, konsultan keuangan, PT Winsolutions Financial Consultant, menjelaskan, bahwa siapapun pelakunya, tanpa terkecuali, semua yang melibatkan transaksi keuangan wajib dibuatkan hitam putihnya.

“Semua yang berhubungan dengan uang itu sifatnya sangat sensitif. Siapapun bisa kalap gara-gara masalah uang. Semua hanya bisa diminimalisasi dengan yang namanya kontrak hitam di atas putih,” terang Roni.

Lantas, bagaimana agar kita terhindar dari permasalahan ini?

Jangan bernafsu

Jangan terburu-buru memberikan kata “iya” kepada saudara Anda. Walau Anda memang tertarik dengan bentuk desain rumah atau kondisi lingkungan perumahannya nyaman ditinggali, ada baiknya cek kondisi keuangan tabungan Anda terlebih dulu.

“Jika jumlahnya mencukupi, bahkan setelah dihitung Anda masih memiliki tabungan sisa, maka tidak masalah. Tetapi, jika jumlahnya tidak mencukupi atau mencukupi tetapi membuat Anda kehilangan tabungan seluruhnya, sebaiknya perlu berpikir ulang,” ungkap Roni.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com