Pemda Harus Serius Dukung Pembangunan Rusun

JAKARTA, KOMPAS.com — Permasalahan kebutuhan akan tempat tinggal bukan hanya menjadi tanggung jawab Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera). Peran dan tanggung jawab pemerintah daerah (pemda) cukup penting dalam mendukung upaya penyediaan rumah layak bagi masyarakat.

“Untuk membangun rumah susun, antara Kemenpera dan pemda harus ada komunikasi yang baik sehingga program ini lebih komprehensif dan maksimal,” kata Deputi Menteri Perumahan Rakyat Bidang Perumahan Formal, Pangihutan Marpaung, ketika ditemui beberapa waktu lalu.

Pangihutan mengatakan, dua masalah yang kerap membelit pembangunan rumah susun adalah permasalahan lahan serta kerja sama dengan pemerintah daerah sebagai penyedia lahan. "Sebagai contoh ada pengembang yang mau membuat rusun untuk MBR, pemda memberi tanahnya di Marunda, Jakarta Utara. Ternyata tidak berpenghuni, lantas kami menjadi bulan-bulanan media," ungkapnya.

Karena itu, ia berharap dukungan dari semua pihak, termasuk pengembang dan pengelola rumah susun dalam menyukseskan program rumah susun ini.

Sebelumnya, realisasi rumah susun sempat dipertanyakan oleh Komisi V DPR dalam rapat dengar pendapat antara Kemenpera dan Komisi V pada Rabu (30/5/2012). Pasalnya, memasuki bulan keenam tahun 2012, pembangunan rusun mandek. Sigit Sosiantomo, anggota Komisi V dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengatakan, target rumah susun sederhana sewa (rusunawa) tahun 2010-2012 baru terealisasi 380 tower.

“Capaian ini sangat jauh dari target 1.000 tower. Kami meminta agar Kemenpera memperkuat kerja sama dengan pemda. Pemda harus menyediakan lahan efektif untuk rusun yang tujuannya mengurangi backlog perumahan," ujarnya.