Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KONSULTASI INVESTASISteven Eric Lazuardi
Sekilas tentang Steven The Steven Eric Lazuardi adalah konsultan Hokiplus. Lahir di Jambi, 2 Januari 1975, Steven mendalami ilmu china kuno dari nenek dan orangtuanya.Ia beberapa kali tampil di televisi swasta.

Mencari Berkah Dengan Grafik Hoki

Kompas.com - 19/04/2011, 11:31 WIB

oleh The Steven Eric Lazuardi 

Sesuatu hal yang paling menyedihkan dalam kehidupan manusia adalah ketika melewati kesempatan emas untuk menuju kemakmuran. Karir manusia sangat besar didominasi oleh grafik yang telah ditemukan oleh leluhur kita pada masa lampau melalui semedi maupun tirakat dengan memohon petunjuk dari Tuhan yang Maha Esa, Sang Pencipta Alam Semesta.

Semedi atau Tirakat dilaksanakan dalam bentuk puasa, menahan diri untuk tidak terlibat dalam keramaian. Oleh karena itu, leluhur jaman dahulu kala cenderung menetap didaerah pedalaman dimana aktifitas manusia sangat minim.

Dalam zaman era modern atau era milennium, generasi penerus pada zaman sekarang ini jarang yang mau tahu pelajaran tentang ilmu leluhur. Keistimewaan yang ada pada ilmu leluhur merupakan ilmu yang sangat berguna bila bisa mempelajarinya dengan baik dan benar.

Ilmu apa yang sangat berguna untuk kehidupan karir kita semua? Salah satunya adalah metode grafik rezeki perorangan yang telah lama tidak dipelajari orang atau hampir hilang dari peredaran kehidupan manusia.

Dalam mengkonsep karir dan membentuk manajemen dan prosedur standar operasi perusahaan, grafik perorangan merupakan hal prioritas utama. Mengapa demikian? Karena melalui grafik ini, perusahaan jadi tahu kemana sebaiknya seseorang ditempati atau posisi penempatan karyawan sesuai dengan jabatan.

Grafik rezeki perorangan juga sangat berguna dikala perusahaan mengetahui bahwa rezeki seorang karyawan akan meningkat, dan sering terjadi pada dunia properti. Kesempatan emas dalam melakukan perjualan di dunia marketing pada suatu event menjadi prioritas utama. Dan ini merupakan pembuktian langsung apabila diterapkan diperusahaan dalam suatu event.

Pernahkah kita berpikir, bahwa untuk mendapatkan hasil maksimal, seorang marketer harus pintar berbicara. Akan tetapi hal itu tidak menjamin. Mengapa demikian? Karena rumusan Tuhan tidak berkata demikian. Inilah hal yang sering terjadi ketika seorang marketing yang pintar berbicara, malah kurang bisa untuk menyakini konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan.

Dan juga hal yang lucu yang terjadi didunia ini adalah banyaknya orang pintar yang dibohongi sama orang-orang yang sebenarnya tidak mempunyai kapasitas kemampuan luar biasa. Malah cenderung bodoh. Kadangkala banyak orang yang malah tertawa bila mengingat masa lalu dimana mereka pernah dibohongi sama orang bodoh.

Bila perusahaan membayar gaji maupun bonus terhadap karyawan, maka sebaliknya bila karyawan yang grafiknya lagi naik atau alias lagi hoki, maka keuntungan yang didapat perusahaan juga akan berlipat ganda. Terkadang analisa tentang sumber daya manusia terkesan tidak masuk dalam perhitungan ini. Inilah keadilan Tuhan dan terjadi pada kehidupan manusia dalam berkarir.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com