oleh The Steven Eric Lazuardi
Sesuatu hal yang paling menyedihkan dalam kehidupan manusia adalah ketika melewati kesempatan emas untuk menuju kemakmuran. Karir manusia sangat besar didominasi oleh grafik yang telah ditemukan oleh leluhur kita pada masa lampau melalui semedi maupun tirakat dengan memohon petunjuk dari Tuhan yang Maha Esa, Sang Pencipta Alam Semesta.
Semedi atau Tirakat dilaksanakan dalam bentuk puasa, menahan diri untuk tidak terlibat dalam keramaian. Oleh karena itu, leluhur jaman dahulu kala cenderung menetap didaerah pedalaman dimana aktifitas manusia sangat minim.
Dalam zaman era modern atau era milennium, generasi penerus pada zaman sekarang ini jarang yang mau tahu pelajaran tentang ilmu leluhur. Keistimewaan yang ada pada ilmu leluhur merupakan ilmu yang sangat berguna bila bisa mempelajarinya dengan baik dan benar.
Ilmu apa yang sangat berguna untuk kehidupan karir kita semua? Salah satunya adalah metode grafik rezeki perorangan yang telah lama tidak dipelajari orang atau hampir hilang dari peredaran kehidupan manusia.
Dalam mengkonsep karir dan membentuk manajemen dan prosedur standar operasi perusahaan, grafik perorangan merupakan hal prioritas utama. Mengapa demikian? Karena melalui grafik ini, perusahaan jadi tahu kemana sebaiknya seseorang ditempati atau posisi penempatan karyawan sesuai dengan jabatan.
Grafik rezeki perorangan juga sangat berguna dikala perusahaan mengetahui bahwa rezeki seorang karyawan akan meningkat, dan sering terjadi pada dunia properti. Kesempatan emas dalam melakukan perjualan di dunia marketing pada suatu event menjadi prioritas utama. Dan ini merupakan pembuktian langsung apabila diterapkan diperusahaan dalam suatu event.
Pernahkah kita berpikir, bahwa untuk mendapatkan hasil maksimal, seorang marketer harus pintar berbicara. Akan tetapi hal itu tidak menjamin. Mengapa demikian? Karena rumusan Tuhan tidak berkata demikian. Inilah hal yang sering terjadi ketika seorang marketing yang pintar berbicara, malah kurang bisa untuk menyakini konsumen agar mau membeli produk yang ditawarkan.
Dan juga hal yang lucu yang terjadi didunia ini adalah banyaknya orang pintar yang dibohongi sama orang-orang yang sebenarnya tidak mempunyai kapasitas kemampuan luar biasa. Malah cenderung bodoh. Kadangkala banyak orang yang malah tertawa bila mengingat masa lalu dimana mereka pernah dibohongi sama orang bodoh.
Bila perusahaan membayar gaji maupun bonus terhadap karyawan, maka sebaliknya bila karyawan yang grafiknya lagi naik atau alias lagi hoki, maka keuntungan yang didapat perusahaan juga akan berlipat ganda. Terkadang analisa tentang sumber daya manusia terkesan tidak masuk dalam perhitungan ini. Inilah keadilan Tuhan dan terjadi pada kehidupan manusia dalam berkarir.
Pembahasan yang terlihat dalam grafik tersebut adalah sebagai berikut : 1. Maksimal umur yang bisa dicapai dalam kehidupan ini adalah 66 tahun. Bila bisa melewati 66 tahun, maka hitungan hoki setelah itu sudah tidak dapat dideteksi. Umur 66 tahun dibagi 2 tahap yaitu 33 tahun adalah kematian pertama yang akan dihadapi dalam kehidupannya. Setelah itu kematian kedua berada pada 66 tahun. Setiap grafik rezeki perorangan selalu berbeda – beda, tergantung kepada tanggal, bulan, tahun, dan jam lahir seseorang.
2. Umur 24 tahun sampai dengan umur 30 tahun, rezeki mencapai maksimal 80 persen. Perlu diketahui bahwa tidak ada grafik rezeki manusia yang mencapai 100 persen. Pada kesempatan ini, manusia diharuskan untuk memulai kegiatan usaha dan mengumpulkan uang agar tidak banyak berfoya – foya. Karena setelah umur 30 tahun, rezeki cendrung menuju turun. Oleh Karena itu grafik komposisi keluarga sangat diperlukan. Karena membentuk 2 grafik lainnya, yaitu grafik cashflow dan grafik aset kekayaan.
3. Balok warna biru mewakili umur yang selalu nambah, manusia cenderung tua. Balok warna merah mewakili rezeki. Semakin tinggi balok merah, semakin tinggi pula rezeki yang didapat. Rezeki juga harus dibarengi dengan komposisi bisnis yang tepat. Seperti penggarapan management dan strategi bisnis dengan konsep yang jelas.
4. Umur 6 tahun, dimana rezeki 20 persen didapati oleh kedua orang tuanya. Oleh karena itu ada yang bilang, punya anak punya rezeki. Namun harus lihat dulu dengan jelas, apakah grafik anaknya naik. Kalau nol persen, berarti malah menyusahkan orang tuanya.
5. Umur 36 tahun menuju 42 tahun berada dalam grafik cendrung turun menjadi nol persen. Jangan mulai usaha atau spekulasi bisnis, karena yang ada malah kebangkrutan. Demikian juga pada usia 54 tahun sampai 60 tahun. Dua periode yangmana keduanya berada dalam posisi nol persen.
Semoga semua penjelasan ini dapat dimengerti dan berguna. Apabila kita pernah menemui perusahaan yang menginterview karyawannya dengan meminta jam lahir kelahiran karyawan, maka ini termasuk metode yang diterapkan oleh perusahaan dalam mencari sumber daya manusia yang handal. 2011 Happy Cuan 888.
*) The Steven Eric Lazuardi, konsultan Hokiplus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.