Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apartemen Cantik Bergaya "Jambul Tintin"

Kompas.com - 09/12/2013, 16:24 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Studio arsitektur asal Belanda, NL Architects, baru saja menyelesaikan bangunan apartemen unik di Rotterdam, Belanda. Para desainer yang terlibat dalam pembuatan apartemen ini memberinya nama "Kuifje", nama karakter detektif fiksi Tintin dalam bahasa Belanda.

Pemberian nama itu dilatarbelakangi oleh susunan lima lantai teratas di apartemen yang dibuat bertingkat seperti tangga. Menurut para desainer, lantai-lantai tersebut mirip dengan "jambul Tintin".

Sebenarnya, nama resmi apartemen tersebut adalah B05. B05 adalah bagian dalam seri tujuh desain bagi sebuah area residensial di Rotterdam, Belanda, bernama Nieuw-Crooswijk. Nieuw-Crooswijk secara strategis berada tidak jauh dari pusat kota dan taman cantik Kralingse Bos.

www.dezeen.com Sebenarnya, nama resmi apartemen tersebut adalah B05. B05 adalah bagian dalam seri tujuh desain bagi sebuah area residensial di Rotterdam, Belanda, bernama Nieuw-Crooswijk. Nieuw-Crooswijk secara strategis berada tidak jauh dari pusat kota dan taman cantik Kralingse Bos.
Menurut rilis yang dipublikasikan Dezeen, sebagian besar area residensial ini sudah dihancurkan dan tidak lama lagi akan dibangun kembali. Tujuh studio arsitektur diundang untuk berkontribusi dalam proyek pembuatan apartemen-apartemen ini, termasuk NL Architects.

Pada proyek ini setiap arsitek didorong untuk memberikan ciri khas pada hunian yang mereka buat. Hal ini bertujuan untuk memberikan tampilan fasad berbeda. Khusus untuk Kuifje, para desainer sepakat untuk memberinya warna hijau kebiruan pada fasadnya.

www.dezeen.com Di antara gedung-gedung berbata merah, marun, dan coklat, gedung tinggi ini menonjol dengan warna hijau kebiruannya tersebut. Warna hijau kebiruan tersebut tercipta berkat proses bernama engobe.
Namun demikian, di antara gedung-gedung berbata merah, marun, dan coklat, gedung tinggi ini menonjol dengan warna hijau kebiruannya tersebut.  Warna hijau kebiruan tersebut tercipta berkat proses bernama engobe.

"Efek (warna) aqua-marine ini terjadi karena sesuatu yang kita sebut engobe, di dalamnya terdapat tanah liat yang diberi warna dengan tembaga oksida," ujar Klaasse.

Selain warnanya yang membuat gedung ini berbeda dengan gedung-gedung di sekitarnya, gedung ini juga merupakan gedung tertinggi dan memilliki bentuk unik. Gedung ini memiliki 15 lantai. 14 lantai digunakan sebagai apartemen, sementara lima lantai apartemen teratas dibuat lebih khusus.

www.dezeen.com Selain warnanya yang membuat gedung ini berbeda dengan gedung-gedung di sekitarnya, gedung ini juga merupakan gedung tertinggi dan memilliki bentuk unik. Gedung ini memiliki 15 lantai. 14 lantai digunakan sebagai apartemen, sementara lima lantai apartemen teratas dibuat lebih khusus.
Di beberapa lantai teratas tersebut, para desainer sengaja "mendorong" lantai dan membentuk tangga. Karena setiap lantai memiliki luas yang sama, maka dengan "mendorong" lantai ke salah satu bagian gedung, maka bagian atas gedung tersebut tampak miring. 

"Kami ingin menggeser lantai dalam cara yang mampu menciptakan teras penuh sinar matahari di salah satu sisi dan memberikan fasad unik di sisi lainnya," ujar arsitek Kamiel Klaasse kepada Dezeen.

Apartemen ini memiliki total 28 unit, dua unit di setiap lantainya. Di dalam setiap unit terdapat satu kamar tidur double, sebuah dapur berkonsep ruang terbuka, ruang keluarga, dan ruang kerja. Sebagian besar unit apartemen tidak memiliki teras terbuka. Hanya beberapa lantai "miring" yang memiliki teras tersebut. Sisa unit lainnya hanya memiliki balkon mungil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com