Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Jalur Rawan Kecelakaan Malangbong-Limbangan-Nagrek

Kompas.com - 29/05/2017, 13:30 WIB
Dani Prabowo

Penulis

BANDUNG, KompasProperti - Sebuah truk membawa peti kemas terguling di ruas Jalan Raya Malangbong yang menghubungkan wilayah Kabupaten Tasikmalaya-Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Petugas dengan bantuan warga saling membantu mengangkat truk yang ringsek di bagian depannya itu, Minggu (28/5/2017) pagi.

Padatnya arus lalu lintas membuat dua aparat kepolisian sibuk mengatur arus dengan sistem buka tutup. Pasalnya, jalan tersebut hanya memiliki satu jalur dua lajur berlawanan.

Sementara, proses evakuasi dengan menggunakan mobil crane, hampir memakan dua jalur ke arah Tasikmalaya.

Abdul Gofur (45), warga Desa Cempaka, Kecamatan Malangbong, Garut, mengatakan, kecelakaan lalu lintas itu terjadi pada Jumat (26/5/2017) pagi. Namun, proses evakuasi baru dilangsungkan hari ini.

Menurut dia, kasus kecelakaan di jalur Malangbong sudah sering terjadi. Kontur jalan yang berliku menjadi penyebabnya.

"Kalau di sini sering terjadi kecelakaan. Tiga minggu lalu, motor tabrakan sama mobil, gara-gara mobilnya ditabrak sama bus dari belakang," kata Abdul kepada KompasProperti.

Dari pantauan Tim MudikGesit Kompas Gramedia, jalur Malangbong berkontur naik turun karena berada di kawasan dataran tinggi.

KOMPAS.com / DANI PRABOWO Sebuah truk yang mengalami kecelakaan dievakuasi dengan menggunakan mobil crane di ruas Jalan Raya Malangbong, Minggu (28/5/2017). Jalur tersebut menghubungkan wilayah Tasikmalaya-Garut di Jawa Barat.
Selain itu, jalur itu juga memiliki banyak tikungan tajam. Selain kendaraan roda empat dan roda dua milik pribadi, jalur tersebut juga sering dilalui kendaraan roda besar seperti truk dan bus antar kota antar provinsi AKAP).

Tak jarang, karena kondisi jalan yang mulus, bus-bus tersebut memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi, meski sedang berada di tikungan tajam.

Kodisi serupa juga terlihat di ruas jalur Limbangan, Garut, Jawa Barat. Bahkan, di beberapa titik tidak dilengkapi dengan marka jalan dan rambu penunjuk arah, seperti jalan berkelok, naik turun, atau tikungan tajam.

Nagrek-Bandung

Sementara itu, memasuki kawasan lingkar Nagrek menuju Bandung, kondisi jalan relatif lebih lebar karena menerapkan sistem satu arah.

Meski di beberapa titik hanya ada dua lajur, namun mendekati pintu Tol Cileunyi justru menjadi tiga lajur.

Kendaran pribadi maupun kendaraan besar terpantau dapat memacu kecepatan lebih lebih tinggi dibandingkan dua jalur sebelumnya.

Sementara itu, secara keseluruhan kondisi jalur tol Purbaleunyi relatif baik. Ruas jalan didominasi dengan tiga lajur baik itu yang menuju Bandung maupun arah sebaliknya.

Namun, di beberapa titik mengalami penyempitan jalan menjadi dua lajur di kedua arahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau