BAWEN, KompasProperti - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta daerah yang terlewati tol di Jawa Tengah agar menyesuaikan diri dengan menumbuhkan ide, gagasan serta konsep kota yang menarik untuk dikunjungi.
Jika suatu daerah atau kota mempunyai daya tarik tersendiri, maka akan mudah menarik kunjungan turis, maupun pebisnis. Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran daerahnya akan mati.
Baca: Tol Bawen-Salatiga Siap Digunakan Pemudik Tahun Ini
"Saya tidak yakin kota-kota akan tutup seketika, manusia tidak akan berhenti ketika kemudian perubahan terjadi. Mereka juga akan menyesuaikan, ada banyak cara," kata Ganjar di sela kunjungan Presiden RI Joko Widodo meninjau progres pekerjaan fisik ruas jalan tol Bawen-Salatiga di wilayah Desa Polosiri, Bawen, Kabupaten Semarang, Sabtu (8/4/2017).
Ganjar lantas menggambarkan tentang bagaimana pemandangan di sepanjang ruas tol Bawen-Salatiga bisa menjadi nilai tambah bagi daerah.
Baca: Pemkot Salatiga Kirim Ulang Desain Pintu Tol Simpang Susun
"Terbayangkan nggak oleh kita bahwa di belakangnya dibuat rest area yang indah, bagus, dan UMKM jualan di sini," ucapnya.
Matinya kota atau daerah setelah beroperasinya jalan tol ini diakui Ganjar sempat menjadi kekhawatiran Pemerintah Kota (pemkot) Salatiga.
Karena itu, Pemkot Salatiga berupaya keras agar Pemerintah Pusat menambah satu exit toll lagi untuk ruas Bawen-Salatiga yang berada di Jalan Pattimura.
Menurut Ganjar, Kota Salatiga tidak perlu khawatir akan menjadi kota mati jika mempunyai gagasan menjadi kota yang menarik untuk disinggahi.
Baca: 2019, Trans-Jawa Tersambung Hingga Banyuwangi
Untuk diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan Jalan Tol Trans-Jawa yang membentang dari Jakarta-Surabaya beroperasi pada 2018.
Target pertama yang dilakukan oleh Kementerian PUPR adalah menggenjot percepatan progres fisik ruas Semarang-Solo sehingga tembus operasional penuh pada tahun 2018.