Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Giliran Rumah Sakit di Bandung Pakai Konstruksi "Sarang Laba-laba"

Kompas.com - 03/04/2017, 15:37 WIB

Jakarta, KompasProperti -  Setelah dipercaya untuk dipergunakan pada pembangunan gedung BPKP Provinsi Sulawesi Barat, BPKP Provinsi Gorontalo dan BPKP Provinsi NTB, dan terakhir pada renovasi gedung Pengadilan Negeri Kota Padang Sumatra Barat, konstruksi sarang laba-laba kembali digunakan pada renovasi gedung Rumah Sakit Al-Islam (RSAI) di Jalan Soekarno Hatta, Bandung, Jawa Barat.

Produk lokal dan paten milik PT Katama Suryabumi tersebut menggunakan konstruksi sarang Laba-laba untuk perluasan ruang rawat inap dan rawat jalan Gedung Ibnu Sina 2. Hal itu dipaparkan oleh Wakil Direktur RSAI Bandung, H. Dadang Rukanta, Senin (3/4/2017).

"Ini demi memberikan kenyamanan kepada pasien. Kami gunakan konstruksi sarang laba-laba ini karena tidak membutuhkan alat berat dan ramah lingkungan sehingga tidak mengganggu pasien," kata Dadang.

Peresmian gedung baru rumah sakit itu sudah dilakukan Kamis (23/3/2017) lalu oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher. Gedung tersebut dibangun di lahan tiga hektar yang meliputi fasilitas ruang rawat inap VVIP sebanyak 28 tempat tidur, ruang rawat jalan terdiri dari enam poliklinik eksekutif, dan satu unit pelayanan kemoterapi terdiri dari delapan tempat tidur.

Dadang menjelaskan, dengan menerapkan konsep green hospital, rumah sakit yang bediri sejak 1990 itu memilki ruang terbuka hijau 30 persen. Rencananya pihak rumah sakit akan mengembangkan fasilitas lainnya, seperti gedung lima lantai untuk UGD, poliklinik, dan lainnya.

Dia menjelaskan, penggunaan konstruksi sarang laba-laba tersebut merupakan inisiatif Ketua 1 Yayasan Al-Islam, almarhum Ir Sandi A. Siregar, yang berkeinginan melakukan perluasan tanpa menganggu operasional rumah sakit. Dia melihat konstruksi sarang laba-laba akan mampu menunjang pembangunan baru rumah sakit berketinggian empat lantai itu.

"Dari segi biaya konstruksi ini termasuk dalam kelompok pondasi dangkal dan terbilang jauh lebih efisien dibandingkan menggunakan konstruksi lainnya. Konstruksi ini padat tenaga kerja di samping penggunaan bahan bangunannya tidak terlalu sulit, apalagi seluruhnya tersedia di Bandung," ujar Dadang.

Sementara itu, konsultan teknik pengembangan RSAI, Dede Herdi, mengaku sepakat bahwa pemilihan konstruksi laba-laba lebih berdasarkan pada hitungan efisensi. Pemakaian konstruksi ini ternyata lebih murah untuk mengerjakan pondasi dangkal. 

"Kekuatan konstruksi ini juga tidak diragukan. Untuk bangunan empat sampai lima lantai termasuk daerah Bandung sangat dimungkinkan, kalau kondisi tanahnya labil harus diolah dulu sebelum konstruksi dipasang," kata Dede.

Dede juga mengatakan penggunaan konstruksi ini, selain lebih ramah lingkungan, juga tidak menimbulkan suara berisik karena tidak menggunakan alat berat.

"Pembangunannya bisa berjalan lebih cepat," kata Dede.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com