Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Jadi Nomor 1, Posisi Jakarta Melorot 6 Tingkat

Kompas.com - 02/12/2016, 20:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber pwc

KOMPAS.com - Survei yang dilansir Urban Land Institute dan PricewaterhouseCoopers (PwC) LLP menempatkan Jakarta di posisi ke-7 untuk proyeksi perkembangan investasi properti se-Asia Pasifik pada 2017.

Secara historis, Jakarta sempat menduduki peringkat pertama dalam survei tersebut yakni pada 2013.

Setahun kemudian, ibu kota Indonesia ini turun dua peringkat ke posisi 3. Kemudian pada 2015, posisinya kembali naik satu peringkat menjadi di level 2.

Kejatuhan posisi Jakarta sebagai tempat berinvestasi properti menarik se-Asia Pasifik dimulai pada tahun ini yakni pada peringkat ke-6 dan berlanjut pada 2017.

Dalam survei tersebut, Jakarta digambarkan sebagai kota yang "super menakutkan" oleh salah satu investor dan "penuh pertumpahan darah" oleh yang lain.

Pasalnya, sektor perkantoran Jakarta akan disesaki sekitar 2,28 juta meter persegi ruang baru yang masuk pasar kurun 2016 hingga 2019, atau kira-kira setengah dari total ruang kantor yang sudah ada sebelumnya.

"Tidak mengherankan, tingkat hunian dan harga sewa mengalami kejatuhan, meskipun seorang investor berbasis di Jakarta menyatakan bahwa hal-hal telah lebih stabil sekarang," tulis survei tersebut.

ULI juga menuliskan bahwa Jakarta telah terbukti menjadi pilihan populer dalam survei tersebut untuk lima tahun terakhir.

Sementara investor selalu menemukan kesulitan dalam menempatkan uang di pasar, harga untuk aset kantor telah membaik selama periode tersebut.

Tidak hanya itu, optimisme juga mulai muncul, ketika banyak orang memanfaatkan kesempatan untuk pindah karena harga sewa kantor jatuh 50 persen di beberapa bangunan kelas atas. Hal ini menunjukkan, konsumen memiliki pilihan lebih banyak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com