Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maja Perlu "Di-Setting" untuk Kawasan Rumah Murah

Kompas.com - 25/05/2016, 18:57 WIB
M Latief

Penulis

SERPONG, KOMPAS.com - Kota Baru Maja di Provinsi Banten harus diarahkan menjadi kawasan yang dapat menampung kebutuhan program sejuta rumah bagi golongan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Banten bisa menjadi trendsetter penyediaan rumah murah dengan mempercepat birokrasi perizinan untuk MBR.

"Selain kemudahan memperoleh pasokan listrik, dan air bersih, kami pun mendukungnya dengan mencanangkan percepatan program pembangunan sejuta rumah," ujar Ketua DPD Realestat Indonesia (REI) Banten, Soelaeman Soemawinata, Rabu (25/5/2016).

Selama ini, lanjut Soelaeman atau Eman, proses penyediaan rumah murah sangat panjang. Proses tersebut selama ini dilakukan sendiri oleh pengembang, termasuk dalam penyediaan lahan untuk pembangunan rumah sederhana murah.

"Akibatnya, daya pacu pasokan hunian rakyat tersebut kurang optimal. Lahan untuk pengembangan rumah murah itu kan idealnya tak boleh melebihi harga Rp 200 ribu per meter persegi, sementara harga lahan murah di Banten yang lokasinya dekat Jakarta semakin terbatas," ujar Eman.

"Setidaknya kami butuh lahan murah seluas 4.000 hektare untuk membangun rumah MBR dan dan itu bisa dimulai dari Maja," tambahnya.

Ketua Ikatan Alumni Planologi ITB itu mengatakan bahwa tanah seluas itu bisa dibebaskan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah atau pengembang dan dimanfaatkan untuk program rumah rakyat. Setelah dibebaskan, untuk pembangunannya dia menawarkan pola kerjasama pengembang besar dan kecil.

"Dengan cara ini realisasi pasokan hunian murah bisa dimaksimalkan. Dengan pola kemitraan tersebut, aturan hunian berimbang juga dapat dilakukan di Maja," ujar Eman.

Counter magnet 

Namun, selain alokasi lahan untuk rumah MBR, Eman pun mengingatkan tentang pentingnya pendekatan bukan hanya dari segi suprastruktur dan infrastrukturnya, tapi juga dari daya dukung lingkungan Maja.

"Misalnya berapa daya tampung air, bagaimana jika air hujan tidak tertampung, atau berapa idealnya waduk yang harus dibuat," ujar Eman.

Saat ini Kota Baru Maja meliputi lahan yang berada di tiga kabupaten dan dua provinsi, yakni  Kabupaten Lebak dan Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten, serta Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat.

Pengembangan kota baru tersebut berdasarkan pada Keputusan Menteri Negara Perumahan Rakyat No.02/KPTS/M/1998, yang menetapkan Maja sebagai kawasan permukiman skala besar untuk menampung kebutuhan pengembangan perumahan ke depan termasuk hunian bagi MBR. Hal itu bertujuan sebagai counter magnet bagi pengembangan kawasan ibukota yang jaraknya 50-70 kilometer dari kota inti.

"Pengembangan Maja sebenarnya sudah dimulai pada 1997, tapi berhenti akibat krisis moneter," kata Eman.

Saat ini Maja kembali akan dikembangkan berdasarkan kebijakan pada RPJMN 2015-2019 melalui sasaran pembangunan kewilayahan dan antarwilayah dengan pembangunan 10 kota baru publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangli: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Dua Raksasa Properti Kembali Berkongsi Bangun Klaster Baru di BSD City

Berita
Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Jalan Terbentuknya Kementerian Perumahan, UU 39/2008 Perlu Direvisi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyuwangi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Okupansi Pergudangan Modern Jabodetabek Stabil di Angka 90 Persen

Berita
Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Bakal Hadiri Acara WWF, AHY: Air dan Tanah Tak Bisa Dipisahkan

Berita
[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

[POPULER PROPERTI] Plus Minus Tandon Air Atas dan Bawah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Situbondo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jombang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Pulang Dinas dari AS, AHY Sayangkan Investor Kabur karena Masalah Tanah

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sampang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Trenggalek: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumenep: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bondowoso: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com