Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
PERBANKAN

Properti Syariah Makin Diperhitungkan

Kompas.com - 01/04/2016, 18:32 WIB
M Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis properti syariah di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan tumbuh semakin signifikan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), porsi pembelian properti melalui sistem syariah meningkat sebesar 11,23 persen.

Para praktisi menilai, prospek ekonomi berbasis syariah sangat besar dikembangkan di Tanah Air. Hal itu diperkuat fakta bahwa Indonesia merupakan negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia.

Demikian siaran pers hasil perbincangan seminar 'Prospek Bisnis Properti Syariah, Mencari Platform Bisnis Properti Syariah dan Solusi Pembiayaan' yang digelar Majalah Property&Bank, Jakarta, Rabu, (30/3/2016) lalu. Deputi Komisioner Bidang Perbankan, Otoritas Jasa Keuangan Achmad Bukhari, mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis syariah telah menunjukkan peningkatan sangat pesat, termasuk setelah merambah ke sektor bisnis properti.

Bukhari mengatakan, visi ekonomi syariah berpotensi besar dalam mendukung perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya industri properti. Selain membuka akses kepada masyarakat ekonomi rendah, ekonomi syariah juga dapat berkontribusi dalam pembiayaan jangka panjang.

"Ekonomi syariah tidak hanya mengenalkan konsep halal untuk masyarakat, tapi juga menawarkan inovasi produk yang dapat menunjang perekonomian. Hanya saja, dalam pengaplikasiannya, produk inovasi yang ditawarkan ekonomi syariah perlu untuk diedukasikan lagi kepada masyarakat," ujar Bukhari.

"Penjelasan mengenai produk harus sesuai antara seluruh perbankan syariah kepada nasabahnya, apalagi dengan produk dan akadnya yang cukup beragam," kata Bukhari.

Ekonomi berbasis syariah juga sudah banyak diaplikasikan oleh perbankan. Tak sedikit lembaga perbankan membuat divisi khusus, dan bahkan memisahkan diri menjadi sebuah entitas tersendiri yang fokus pada perbankan syariah dengan menyediakan berbagai fasilitas perbankan dalam produk syariahnya.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Bisnis BNI Syariah Kukuh Rahardjo yang menyatakan serius menggarap potensi ekonomi syariah di Indonesia. BNI Syariah masih mengharapkan sektor pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) menjadi andalan dalam penyaluran pembiayaan konsumen. Selama ini porsi pembiayaan konsumer BNI Syariah sekitar 80 persen masih didominasi pembiayaan KPR.

"Kami juga terus berusaha menjalankan konsep syariah tersebut sesuai dengan kaidahnya," ujar Kukuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com