Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergi, Strategi untuk Bersaing dengan Pengembang Asing

Kompas.com - 29/01/2016, 07:00 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada 31 Desember 2015 lalu, membuat sektor properti Indonesia dimasuki pengembang asing.

Salah satunya yang lumayan intens pergerakannya adalah PT TokyuLand Indonesia. Dua proyeknya, yakni Branz BSD dan Branz Simatupang jadi amunisi untuk menancapkan kukunya.

Hal itu kemudian membuat beberapa pengembang lokal ketar-ketir dan seolah serampangan dalam membuat proyek.

Untuk bisa bersaing dengan pengembang asing, para pengembang lokal mesti membuat proyek yang mempertimbangkan pasar.

"Pengembang harus punya model bisnis baru yang tadinya ingin bangun mixed use besar tetap harus disesuaikan dengan demand pasar," ucap Managing Director Synthesis Square, Julius Warouw, di Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Upaya lainnya untuk bisa bersaing dengan pengembang asing adalah membuat proyek yang memiliki keunikan nilai tambah bagi penghuninya.

Julius mengutarakan, kebanyakan pengembang lokal hanya mengaplikasikan keunikan tersebut pada bentuk bangunannya saja.

Selain itu, pengembang lokal juga dianggap sulit bergerak dari tren properti tahun sebelumnya.

Hal itu tercermin ketika pada 2013 tren properti menanjak dan menganggap 2014 akan terus begitu, sehingga mereka melansir banyak proyek.

Nyatanya, hal itu tidak terjadi dan malah menjadi penyebab perlambatan properti hingga akhir 2015 lalu.

"Pengembang enggaa boleh terjebak euforia. Pengalaman berbicara kalau tiap tahunnya perilaku pembeli itu berbeda, jadi nggak bisa dianggap semua sama," tandas Julius.

Julius kemudian berharap sinergi antara pengembang lokal bisa terjadi untuk membuat mereka menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com