Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap atau Tidak Siap, Apartemen Jadi Hunian Wajib Masa Depan!

Kompas.com - 08/09/2015, 08:24 WIB
Sri Noviyanti

Penulis

KOMPAS.com – Hunian vertikal, khususnya apartemen mulai menghidupi wajah kota. Bukan tanpa sebab, kebutuhan hunian terus meningkat tajam seiring ketersediaan lahan kosong yang semakin terbatas.

Di Indonesia, keterbatasan lahan disertai dengan harga yang terus melambung tinggi memaksa pengembangan hunian apartemen sebagai tempat tinggal. Bahkan, pada 2014 lalu, Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch IPW, Ali Tranghada, memperkirakan bahwa apartemen akan menjadi model hunian lazim 10 tahun mendatang untuk kota-kota besar di Indonesia. (Baca:10 Tahun Lagi, Warga Jakarta Harus Tinggal di Apartemen).

Pada dasarnya, pengembangan pembangunan vertikal tak hanya terjadi bagi hunian. Saat ini, perkantoran, lahan pertanian hingga taman pun sudah memasuki era pembangunan vertikal. (Baca: Kebun Vertikal, Solusi Kreatif Saat Musim Hujan!)

Namun, khusus hunian, pembangunan vertikal dianggap sebagai solusi keterbatasan tanah yang tersedia di kota-kota besar. Berikut alasan hunian vertikal menjadi jawaban atas kebutuhan di masa depan:

Gaya hidup dan produktifitas

Menghuni apartemen menjadi tren dan gaya hidup bagi kaum muda. Alasannya bermuara pada produktifitas. Di usia-usia seperti itu aktivitas mereka sangat mengutamakan kecepatan dan pergerakan yang serba dinamis.

Shutterstock Menghuni apartemen menjadi tren dan gaya hidup bagi kaum muda. Alasannya bermuara pada produktifitas.

Waktu di rumah, misalnya, biasanya dihabiskan dengan istirahat. Tak banyak waktu untuk merawat dan membersihkan rumah.

Mereka bahkan tak memiliki waktu untuk menjalani hobi di rumah. Tak heran, saat ini, apartemen merupakan hunian yang tepat karena tidak membutuhkan banyak keterlibatan pemilik untuk merawatnya.

Hunian Efisien

Saat harga rumah melonjak atau tersedia jauh di pinggir kota, masih banyak kalangan berusia produktif yang berminat. Alasannya, mereka masih mampu dengan kewajiban mobilitas tinggi.

Keadaan tersebut sebenarnya tak ideal. Jauhnya jarak dengan kantor membuat kemampuan mobilitas mereka menurun dan tidak efisien.

Untuk itulah, pada dasarnya apartemen dibangun untuk memudahkan gerak penghuninya. Apartemen biasanya dibangun dekat dengan berbagai pusat kegiatan, baik bisnis, komersial, pendidikan, kesehatan hingga hiburan.

Shutterstock Meski tinggal sendiri-sendiri, ingatlah bukan hanya kita yang menghuni apartemen tersebut. Keputusan dan aktivitas apapun yang dilakukan harus dipertimbangkan betul agar tidak mengganggu penghuni lainnya.

Bagi kaum urban yang serba dituntut cepat dengan penghasilan tidak terlalu tinggi akan diuntungkan dengan tinggal di apartemen. Lokasinya yang strategis cocok bagi mereka yang tidak ingin mengeluarkan biaya transportasi besar.

Lebih mandiri dan praktis

Tinggal di apartemen menuntut sikap rasional, efisien, simpel, praktis, dan mandiri. Selain itu, mereka diharapkan dapat menghormati kemajemukan.

Meski tinggal sendiri-sendiri, ingatlah bukan hanya kita yang menghuni gedung tersebut. Ada ratusan orang berdiam di dalam bangunan sama dan menggunakan fasilitas yang sama. Untuk itu, keputusan dan aktivitas apapun yang dilakukan harus dipertimbangkan betul agar tidak mengganggu penghuni lainnya.

Baca juga: Memilih Posisi Apartemen, di Atas atau Bawah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com