Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gili Air Lagoon, Konsep Cantik Menangkap "Mood" Turis Bule

Kompas.com - 10/08/2015, 12:14 WIB
Latief

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Dibandingkan Gili Trawangan atau Gili Meno, Pulau Gili Air lebih sepi. Alamnya bagus dan terjaga sehingga potensinya meraup wisatawan mancanegara sangat besar. Namun, hanya investor dengan kemauan besar mau melirik pulau ini.

"Padahal, saya liat potensi pasarnya bagus. Kondisi alam dan lautnya bagus. Tamu yang datang ke sini pun bule semua, nyaris seratus persen. Itu kesan saya tahun 2013 datang pertama kali ke sini dan langsung cocok," ujar Djaja Roeslim, Presiden Direktur PT Trias Jaya Propertindo (TJP), kepada KOMPAS.com, Sabtu (8/8/2015), di Gili Air Lagoon, Gili Air, Lombok.

TJP memang baru saja menggarap pembangunan resor Gili Air Lagoon. Peletakkan batu pertamanya dilakukan Maret 2015. Lima bulan kemudian, Juli 2015, tepatnya sebelum Lebaran, TJP sudah melaksanakan soft opening resor tersebut.

"Kami bekerjasama dengan Pemda (Pemprov) sebagai pemilik lahan. Mereka punya lahan, tapi tak bisa dikembangkan, sementara kami punya konsep. Jadi, kami tawarkan kerjasama dengan konsep infrastruktur lengkap. Nyatanya, belum jadi saja sudah terisi penuh resor ini," ujar Djaja. 

Berdiri di lahan seluas 2,3 hektar, TJP membagi pembangunan resor tersebut menjadi dua tahap. Tahap pertama Gili Air Lagoon terdiri dari 17 unit vila hotel dengan nilai invetasi mencapai Rp 20 miliar. Rencana ke depan, tutur Djaja, total unit vila hotel itu akan bertambah menjadi 57 unit.

"Untuk tahap kedua kami siapkan 40 unit vila. Bahkan, lengkap dengan diving school, beach club, dan beach restaurant," ujarnya.

Digabung dengan tahap kedua, lanjut Djaja, nilai investasinya untuk proyes resor tersebut akan membengkak menjadi Rp 70 miliar. Pasalanya, dia memperkirakan akan merogoh pundi investasinya hingga Rp 50 miliar untuk tahap kedua ini.

M LATIEF/KOMPAS.com Dibandingkan Gili Trawangan atau Gili Meno, Pulau Gili Air lebih sepi. Alamnya bagus dan terjaga sehingga potensinya meraup wisatawan mancanegara sangat besar.

Family island
 
Djaja mengakui, awal ke datangannya ke Gili Air pada 2013 lalu itu masih meraba-raba. Ia hanya sepintas berkeliling pulau, belum berpikir untuk menakar keuntungan sama sekali, apalagi lahan resor Gili Air Lagoon itu berdiri di lahan sewa milik Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Awalnya kami sewa, setelah terbangun jadi BOT (Build, Operate and Transfer). Kami masih belum tahu berapa tahun sewanya, tapi kami perkirakan 30 tahun. Investasinya mahal, terutama material," ujar Djaja.

Menurut dia, cost untuk membiayai fisik bangunan di pulau (Gili Air) lebih tingi dibandingkan membangun di daratan. Besarnya bisa 50 persen lebih mahal, bahkan dua kali lipat dari Jakarta.

"Tantangannya memang banyak. Desain dan mengurus izinnya lama sekali. Urus sertifikat setahun, IMB juga begitu. Biaya materialnya juga sangat mahal," ujar Djaja.

Namun, ia mengaku sangat optimistis okupansi hotel untuk jangka pendek mencapai 90 persen setiap hari, terutama periode Juli sampai September. Untuk low season saja, ia masih yakin okupansinya tembus 60 persen.

M LATIEF/KOMPAS.com Dibandingkan Gili Trawangan atau Gili Meno, Pulau Gili Air lebih sepi. Alamnya bagus dan terjaga sehingga potensinya meraup wisatawan mancanegara sangat besar.

Apa yang membuatnya yakin? Menurut Djaja, di seluruh Gili Air saat ini tidak ada resor berkonsep lagoon. Dengan standarnya hotel bintang empat, vila hotel yang dibangunnya ini memang tampil berbeda dengan resor-resor lainnya di situ. Perbedaan paling mencolok adalah konsep kolam renang yang dibuat melingkar dikelilingi 17 unit vila resor tersebut.

"Untuk desain kami gabungkan tradisional dan modern. Di luar orang liat tradisional, tapi
dalamnya hotel modern, bukan vila. Kalau hotel room kan lengkap fasilitasnya," kata Djaja.

"Kami di sini menjual mood untuk bule-bule itu. Saya juga sudah lihat Trawangan, dan itu sangat ramai. Trawangan itu party island, sedangkan Gili Meno lebih seperti honeymoon island. Nah, Gili Air itu kan family island, kami buat resor ini seperti itu, membuat keluarga nyaman," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Harta Properti Gubernur Bengkulu, Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi

Berita
Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Hingga Awal November, 1,9 Juta Sertifikat Tanah Elektronik Diterbitkan

Berita
Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau