Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gawat, Pengawasan Pengelolaan Gedung Hanya Sekali dalam 5 Tahun!

Kompas.com - 14/03/2015, 09:00 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Perawatan serta pengawasan bangunan tinggi di Jakarta secara berkala dinilai masih sulit untuk dilakukan. Pasalnya, laporan pemeliharaan bangunan yang diberikan oleh pengelola masih belum distandarisasi. Tak mengherankan jika banyak gedung tinggi rawan keamanan dan keselamatan.

Dinas Penataan Kota Provinsi DKI Jakarta saat ini hanya melakukan pengawasan perawatan gedung secara berkala pada saat permohonan pembangunan serta ketika habisnya masa sertifikat laik fungsi (SLF).

Kepala Bidang Pengawasan Dinas Penataan Kota Provinsi DKI Jakarta, Wiwit Djalu Adji, mengatakan, hanya melakukan inspeksi berkala berdasarkan pada habisnya masa SLF bangunan, yaitu 5 tahun sekali.

"Sampai saat ini kami hanya melakukan pemeriksaan rutin berdasarkan (masa berlaku) SLF habis. Ini saja sudah cukup banyak. Tahun 2015 ini ada 50-100 bangunan yang habis SLF-nya,” ujar Wiwit ketika diwawancarai Kompas.com, di Kantor Dinas Penataan Kota Provinsi DKI Jakarta, Jatibaru, Jakarta, Kamis (12/3/2015).

Wiwit menjelaskan, pemeriksaan SLF yang dilakukan ketika masa berlaku izin tersebut habis disebabkan karena belum adanya pelaporan bangunan yang sama oleh setiap pengelola. Oleh karena itu, pihaknya saat ini tengah melakukan standardisasi agar laporan pemeliharaan menjadi bank data.

“Item yang diperiksa oleh kami kan juga cukup banyak. Mulai dari arsitektur gedung, pemanfaatannya, sampai ke elektrikal seperti sistem proteksi kebakaran. Kalau 50-100 bangunan di tahun 2015 ini saja misalnya, itu akan butuh waktu lama. Makanya saat ini kami tengah melakukan standardisasi agar laporan pemeliharaan bisa jadi bank data. Jadi nantinya pemeliharaan rutin bisa dilakukan,” lanjut Wiwit.

Saat ini, proses standardisasi itu sudah sampai pada tahap pembicaraan dengan pengelola bangunan. Hal ini ditujukan terciptanya pemahaman yang sama dalam pengerjaan laporan pemeliharaan.

“Sudah sampai tahap pembicaraan dengan building manager. Mereka juga kan mitra kerja Dinas Penataan Kota jadi kita berharap adanya pemahaman yang sama dalam pelaporan ini,” tandas Wiwit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Was-was soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Kuartal I-2024, Laba Bersih Ingria Meroket 341 Persen

Berita
Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Selama Kuartal I-2024, KAI Angkut 15,7 Juta Ton Barang

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com