Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontraproduktif, Proses Perizinan Makan Waktu Lebih dari 1 Tahun!

Kompas.com - 12/03/2015, 08:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan pasar properti yang berlangsung pesat pasca krisis finansial global 2008, ternyata tidak diimbangi dengan proses perizinan yang mangkus, dan sangkil. Pengurusan proses perizinan proyek properti masih rumit dan memakan waktu lama.

Presiden Direktor PT Tokyu Land Indonesia Shinya Miwa, mengungkapkan, untuk memproses perizinan BRANZ Simatupang, proyek apartemen strata terbaru yang dikembangkannya, sangat lama. Butuh waktu lebih dari satu tahun.

"Itu salah satu kelemahan Indonesia, tidak ada kepastian kapan perizinan bisa selesai. Padahal soft infrastructure ini sangat penting sebagai salah satu daya saing untuk menarik investasi asing. Namun begitu, kami berusaha keras untuk mentaati semua prosedur perizinan," ujar Miwa kepada Kompas.com, di Fairmont Jakarta, Rabu (11/3/2015).

Miwa menuturkan, berbeda kondisinya dengan di Jepang. Untuk membangun proyek apartemen strata (hunian) standard hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. Sementara untuk proyek dengan skala pengembangan lebih besar, membutuhkan waktu sekitar enam bulan.

"Di Jepang semua terjadwal. Ada kepastian kapan bisa mendapatkan izin prinsip, atau izin mendirikan bangunan (IMB), misalnya," imbuh Miwa.

Kalau mengulur-ulur perizinan, kata Miwa, pasti pemerintah (staf terkait) yang ditegur dan dikenakan sanksi. 

Selain masalah soft infrastructure terkait perizinan, kepastian hukum, dan transparansi, hal berikut yang masih menjadi kendala investasi asing masuk Indonesia adalah kondisi infrastruktur dasar (hard infrastructure) seperti jalan, jembatan, bandara, jalan tol, transportasi, dan lain-lain.

"Rencana pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur harus didukung. Karena bisnis dan industri properti sangat terkait erat dengan kondisi infrastruktur," tandas Miwa.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com