Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sukseskan Program Sejuta Rumah, Pengembang Minta Insentif

Kompas.com - 08/03/2015, 16:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Program Nasional Pembangunan Satu Juta Rumah yang akan dipukul "gong"-nya April tahun ini dinilai tidak akan mencapai target. Sejumlah pihak pesimistis, mempertimbangkan rekam jejak tahun-tahun sebelumnya, di mana rumah terbangun hanya mencapai 400.000 unit.

Dengan demikian, menurut Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Eddy Hussy, untuk membangun satu juta rumah, jumlahnya harus satu setengah kali lipat lebih banyak dari tahun sebelumnya. Meski terlihat tidak mudah, ada sejumlah jalan yang bisa ditempuh oleh pemerintah.

"Jangan pesimistis. Ini tujuan pemerintah mulia. Mereka punya pandangan dan niat bagaimana perumahan di Indonesia bisa maju. Ini perlu kerja yang keras, tapi tidak mustahil," ujar Eddy saat media gathering di Sentul City, Bogor, (8/3/2015).

Menurut Eddy, jika semua pihak mendukung, permasalahan lahan, pembiayaan, suku bunga, infrastruktur, dan perizinan akan lebih mudah teratasi. Semua pihak, termasuk anggota REI seluruh Indonesia pasti membantu.

"Kami punya anggota di daerah yang siap membangun dengan lahan yang telah dimiliki. Sebanyak 70-80 persen anggota REI berada di sektor menengah," kata Eddy.

Selama ini, para pengembang tersebut masih menghadapi kendala keterbatasan ekonomi. Untuk itu, Eddy berharap, ada dorongan dan insentif dari pemerintah bagi pengembang kecil dengan pemberian kredit konstruksi, dan kemudahan perizinan. 

Selain itu, pemerintah juga harus membantu dalam pengadaan lahan, karena para pengembang menengah ini punya cadangan lahan tidak besar. Jika dibantu pemerintah, penegmbang REI siap membangun, terlebih di daerah-daerah yang akan dibangun infrastruktur.

"Kuncinya, infrastruktur induk. Kalau ini dibuka, lahan jadi produktif dan memberikan kesempatan untuk mmbangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," jelas Eddy.

Tidak hanya itu, Eddy juga berharap ground breaking yang dilakukan pemerintah nanti harus kontinyu dan tidak hanya semangat di awal-awal program. Pemerintah harus realistis, karena program ini tidak mungkin diselesaikan pada 2015 saja. Ketika ada keseriusan dan kontinuitas, tahun berikutnya akan lebih gampang untuk menyelesaikan kebutuhan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com