Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Rumah Jadebotabek Stabil

Kompas.com - 20/01/2015, 18:33 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan rumah selama semester II 2014 tercatat relatif stabil. Aktivitas politik dan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tidak terlalu memengaruhi keputusan konsumen, terutama pengguna akhir (end user) untuk membeli rumah.

Peneliti Cushman and Wakefield Indonesia, Anindya Prayascitta Samesti, mengatakan hal tersebut kepada Kompas.com, Selasa (20/1/2015).

"Sejauh ini, penjualan semester II 2014 relatif stabil. Meskipun belum semua data terkumpul lengkap, tapi data yang sudah masuk menunjukkan kecenderungan stabilitas penjualan. Tahun ini pun para pengembang yang kami survei menyatakan optimismenya dapat mencapai penjualan positif," ujar Anindya.

Anindya melanjutkan, transaksi penjualan semester II 2014 tidak jauh berbeda dengan pencapaian pada semester I 2014 maupun enam bulan tahun sebelumnya.

Pada semester I 2014, transaksi penjualan dari 30 proyek perumahan di Jadebotabek, menembus angka Rp 8,3 triliun. Angka transaksi itu sedikit menurun dibandingkan pencapaian pada semester I tahun 2013 senilai Rp 8,35 triliun.

Rata-rata penjualan rumah pada enam bulan pertama tahun lalu mencapai 100 unit per bulan per perumahan. Jumlah tersebut berkurang sebanyak 13 unit atau minus 11 persen dibandingkan dengan rerata penjualan pada semester I tahun lalu.

Kontribusi terbesar penjualan perumahan berasal dari Tangerang, disusul Bogor, dan Depok, kemudian Bekasi. Mayoritas transaksi penjualan masih berasal dari segmen atas, yaitu sebesar 30 persen dari total transaksi, atau sedikit lebih lebih banyak dari segmen menengah atas yakni 29 persen.

Ada pun rumah paling diminati pasar seharga Rp 2,3 miliar sampai Rp 4,8 miliar dengan luas bangunan 195-269 meter persegi, dan luas tanah 220-300 meter persegi.

Sementara rumah segmen menengah tercatat sebanyak 24 persen dari total transaksi. Harga unit berkisar antara Rp 876 juta hingga Rp 1,2 miliar dengan luas bangunan 47 meter persegi hingga 90 meter persegi dan luas tanah 62-105 meter persegi yang paling diminati.

Untuk segmen bawah menempati porsi 28,48 persen. Tipe paling diincar konsumen adalah rumah senilai Rp 161 juta hingga Rp 380 juta dengan dimensi bangunan 33-34 meter persegi dan luas lahan 78-90 meter persegi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tulungagung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gresik: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com