Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Group Kuasai Pasar Apartemen Surabaya

Kompas.com - 14/01/2015, 07:35 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Pengembang yang berbasis di Surabaya, Puncak Group, menguasai jumlah pasokan apartemen hingga Desember 2014. Dari total jumlah kumulatif 18.153 unit yang masuk pasar ibu kota Jawa Timur, 5.778 unit atau 32 persen di antaranya berasal dari pengembang ini.

Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, mengungkapkan hal tersebut dalam paparan Jakarta and Surabaya Market Report, Selasa (13/1/2015).

"Sepanjang tahun 2014, Puncak Group berhasil menyelesaikan pembangunan Puncak Permai untuk Tower A, B, dan C, dan Puncak Kertajaya untuk Tower A dan B," ujar Ferry.

Menyusul Puncak Group adalah Pakuwon Group. Raksasa Surabaya dengan kapitalisasi Rp 23,1 triliun ini memasok 5.083 unit apartemen yang berasal dari lima proyek. Kelima proyek tersebut adalah Water Place, Educity, Condominium Regency, Grande Waterplace, De Residences dan East Coast Apartment.

"Perbedaan Puncak Group dan Pakuwon Group adalah jumlah unit dalam satu proyek. Puncak Group membangun sedikit proyek dengan jumlah unit masif. Sedangkan Pakuwon membangun proyek lebih banyak namun dengan jumlah unit lebih sedikit," jelas Ferry.

Pengembang lainnya yakni Gunawangsa Group berada di posisi tiga pemasok apartemen terbanyak dengan tujuh persen atau 1.271 unit. Berikutnya Aktifitas Putra Mandiri dengan 1.089 unit atau enam persen, dan Ciputra Group 908 unit atau lima persen. Sementara 22 persen sisa pasokan apartemen diproduksi sejumlah pengembang lainnya.

Komposisi nyaris serupa juga terjadi untuk pasokan tahun 2015 hingga 2018 yang akan datang. Puncak Group masih menguasai pasar dengan 32 persen atau 8.270 unit dari total pasokan baru 25.844 unit dari 27 proyek.

Pakuwon Group teraktif kedua dengan 27 persen atau 6.978 unit. Disusul Gunawangsa Group sebanyak 10 persen atau 2.584 unit, dan PT Tlatah Gemah Anugerah dengan lima persen atau 1.292 unit.

Ciputra Group bergeser ke posisi lima bersama dengan PT PP Properti yang masing-masing memasok tiga persen atau 775 unit. Sedangkan 20 persen pasokan lainnya diproduksi sejumlah pengembang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Utara: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com