Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jakarta Harus Dibangun seperti Chicago"

Kompas.com - 29/08/2014, 17:40 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi macet Jakarta yang sudah tidak masuk akal membutuhkan penanganan cepat, dan tepat. Jakarta, mau tidak mau, harus mengacu pada Chicago. Kota di Amerika Serikat ini punya masalah serupa dengan Jakarta, yakni kemacetan dan keserawutan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengutarakan hal tersebut terkait rencana besar menjadikan Jakarta sebagai kota dengan konektivitas tinggi, kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2014).

"Kapasitas infrastruktur jalan Jakarta sangat terbatas, sementara pertumbuhan bangkitan manusia dan kendaraan semakin tinggi. Jakarta tuh bangun gedung-gedung dulu baru jalan. Chicago juga sama saja, bangun rumah, hotel, pusat belanja, dan apartemen tinggi-tinggi, tapi jalan diabaikan," ujar Basuki yang akrab disapa Ahok.

Jalan keluarnya, lanjut Ahok, Chicago membangun jalur lingkar tak sebidang berbasis rel (elevated loop line). "Untuk mengatasi macet, Jakarta harus seperti Chicago. Bangun loop line-loop line dengan berdasarkan back bone yang sudah ada baik dari Utara Selatan, maupun Timur dan Barat. Ambisi kita adalah membangun integrated connectivity transportation," kata Ahok.

Untuk merealisasikan konsep tersebut, tambah dia, harus disediakan fasilitas park and ride yang besar dan representatif. Fasilitas park and ride ini akan terkoneksi dengan MRT atau busway.

"Hanya dengan cara itu, Jakarta bisa keluar dari masalah akut kemacetan. Mau bagaimana lagi? Bangunan-bangunan tinggi, gedung-gedung pencakar langit kadung dibangun," tandas Ahok.

Sebelumnya diberitakan untuk mengatasi kemacetan dan terbatasnya kapasitas jalan, Pemprov DKI Jakarta menggenjot pembangunan infrastruktur melalui megaproyek jalur lingkar layang bersama PT Kereta Api Indonesia.

Pemerintah pusat bertanggung jawab pada pembangunan fisik rel, Pemprov DKI pada sarana dan prasarana pendukung, dan PT KAI pada pengadaan kereta. Proyek pembangunan akan menelan biaya hingga Rp 9 triliun untuk seluruh jalur lingkar sepanjang 27 kilometer.

Sebanyak Rp 2,5 triliun untuk lintas timur (Kampung Bandan-Senen-Pondok Jati) sejauh 10 kilometer, sedangkan sisanya untuk lintas barat (Manggarai-Tanah Abang-Angke-Kampung Bandan) yang memiliki jarak 17 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau