Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Rumah di Surabaya Anjlok

Kompas.com - 16/05/2014, 10:21 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Tidak seperti Makassar dan Batam, pertumbuhan harga rumah di Surabaya paling rendah di seluruh Indonesia. Hal ini terindikasi dari survei Indeks Harga Properti Residensial di 14 kota keluaran Bank Indonesia selama kuartal I 2014.

Bank Indonesia menyebutkan perlambatan kenaikan harga rumah di ibukota Jawa Timur tersebut terjadi terutama pada tipe kecil. Pergerakan harga terus menunjukkan perlambatan menjadi 14,68 persen.

Sebelumnya, pada kuartal IV 2013 pertumbuhan harga rumah tipe kecil di Surabaya masih bertengger di angka 21,6 persen.

Anjloknya pertumbuhan harga rumah juga terjadi di Manado, Sulawesi Utara. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, kenaikan harga jauh lebih rendah ketimbang kuartal sebelumnya, yakni 16,7 persen dari 23,23 persen.

Secara umum, sepanjang kuartal I 2014, pergerakan harga properti residensial masih mengalami perlambatan. Ini terlihat dari Indeks Harga Properti Residensial di pasar primer yang tumbuh hanya 1,45 persen secara triwulanan (qtq), atau 7,92 persen secara tahunan (yoy).

Indeks kuartal pertama ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan kuartal IV 2013 sebesar 1,77 persen (qtq), atau 11,51 persen (yoy).

"Perlambatan terjadi pada semua tipe rumah, khususnya tipe menengah dan besar. Untuk kuartal II 2014, hasil survei memperkirakan harga properti residensial akan tumbuh 2,15 persen (qtq) atau lebih tinggi dari kenaikan pada kuartal I 2014," tulis Bank Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (15/5/2014).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com