Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Banyak, Broker Tak Khawatir Hadapi 2014

Kompas.com - 26/02/2014, 13:29 WIB
Tabita Diela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Century 21 Indonesia, anak perusahaan Ciputra Group sekaligus pemegang waralaba regional Indonesia atas merek Century 21, mengaku optimistis menghadapi situasi politik 2014. Meskipun para pengembang mulai bersiap akhir 2013 lalu untuk mengantisipasi tingginya tingkat suku bunga, kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait pembiayaan perumahan, serta kekhawatiran gamangnya kondisi ekonomi, broker tetap yakin tidak ada masalah berarti.

Country Director Century 21 Indonesia dan Associate Director Ciputra Group, Hendry Tamzel, mengungkapkan, kebijakan BI dan KPR inden lebih memberikan dampak langsung bagi pengembang. Sementara itu, broker properti masih punya kapasitas melakukan transaksi properti di pasar sekunder yang dikontrol pasar.

"Kebijakan BI akan KPR inden lebih berdampak langsung ke developer, sedangkan untuk bisnis broker properti, kami memiliki kapasitas melakukan transaksi properti di pasar sekunder yang sepenuhya dikontrol oleh pasar. Sampai sekarang ini permintaan properti seken masih sangat baik," ujar Hendry pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (26/2/2014) siang.

Tak hanya itu. Hendry mengatakan, adanya prediksi bahwa banyak proyek yang dimulai pada 2012 akan selesai dibangun pada 2014. Bagi broker, ini merupakan kabar baik.

"Ini menyebabkan suplai properti di pasar sekunder akan melimpah, yang tentunya dapat memicu terjadinya transaksi jual beli," katanya.

Hendry juga mengatakan, bisnis broker properti di Indonesia tergolong unik dan tangguh. Ketika industri properti di Indonesia masuk dalam kategori "mati suri" saat krisis 1998, jumlah broker yang semakin besar dan sukses justeru terus bertumbuhan. Hal itu terjadi karena broker tidak hanya menjual properti di pasar primer, namun juga di pasar seken.

"Selama penduduk Indonesia masih butuh rumah, industri broker masih berjaya. Agen top Century 21 itu sebenarnya hasil krisis. Industri broker properti tidak pernah mengenal krisis," ujarnya.

Selain itu, Henry melanjutkan, meskipun pihaknya tidak mengelak bahwa pada 2014 industri broker properti juga akan mengalami perlambatan, namun para broker masih bisa melihat peluang yang tersedia. Menurutnya, pasar sekunder akan besar di tahun ini karena pasokan properti masih besar.

Hendry juga menargetkan, Century 21 Indonesia bisa mencetak perkembangan hingga 20 persen. Menurutnya, angka itu turun 10 persen dari tahun lalu.

"Lagipula, jika aturan LTV dianggap mampu menahan perkembangan industri broker properti, kami umumnya melayani transaksi tunai," kata Hendry.

Hendry mengaku yakin, walaupun tidak mampu menyampaikan persentase pasti, transaksi KPR lebih kecil ketimbang tunai di perusahaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com