Amancio Ortega yang juga merupakan orang terkaya ketiga di dunia, membeli perkantoran bernama Devonshire House tersebut seharga 410 juta poundsterling atau bila dikonversi ke dalam valuta Rupiah senilai Rp 8,1 triliun.
Angka penjualan tersebut menutup 2013 dengan manis, sekaligus merupakan kesepakatan terbesar dan paling mahal sepanjang sejarah West End.Sebelumnya, gedung perkantoran yang dikembangkan pada 1920 tersebut, dimiliki oleh sebuah konsorsium besar berbasis di Amerika Serikat. Termasuk di antaranya adalah lehman Brothers Estate.
Sayap bisnis properti milik Ortega yang menandatangani kesepakatan pembelian ini telah mengalahkan sejumlah investor besar lainnya.
Untuk diketahui, harga sewa ruang perkantoran London, Inggris, merupakan termahal di dunia. London terus mempertahankan posisi puncaknya sebagai lokasi perkantoran dengan harga sewa tertinggi yang diraih sejak 2009 lalu.
Riset terbaru Jones Lang LaSalle menghasilkan sejumlah lokasi perkantoran premier yang memperoleh manfaat terbesar dari tren kenaikan harga. Hal ini sekaligus mencerminkan tingkat kompetisi yang semakin tinggi dan menggerakkan kenaikan harga sewa ke level lebih jauh.
Seluruh kawasan perkantoran yang masuk dalam riset tersebut berada di lokasi strategis yang mudah diakses secara internasional dan saling terhubung. Selain itu, juga merupakan lokasi bagi kantor pusat perusahaan-perusahaan top dunia dan dihuni oleh orang-orang ultrakaya atau high net worth individuals/HNWI.West End, menduduki peringkat puncak sebagai lokasi perkantoran termahal di dunia. Kawasan ini merupakan rumah bagi perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, perbankan dan manajemen investasi. West End merepresentasikan kawasan elite dan mewah. Harga sewa berada pada kisaran 194 dollar AS per kaki persegi per tahun.