Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Baru, Hotel Khusus Perempuan!

Kompas.com - 12/12/2013, 10:47 WIB
Tabita Diela

Penulis

Sumber Dailymail
KOMPAS.com - Jika ada gerbong khusus perempuan dalam konteks trasportasi publik, maka hal serupa juga bisa terjadi di sektor perhotelan.

Perlakuan istimewa terhadap perempuan, sudah diadopsi oleh pengelola hotel-hotel di beberapa kota utama dunia, seperti Washington D.C., Vancouver, London, hingga Singapura. Langkah ini  diambil menyusul bertambahnya jumlah perempuan yang bepergian sendiri lintas daerah, maupun lintas negara.

Setiap hotel yang kini sudah memiliki kebijakan ruangan khusus tentu punya aturan berbeda. Namun, ada beberapa karakteristik yang sama dan menjadi benang merah yang berlaku di  semua hotel tersebut.

Seperti dikutip dari Daily Mail, hotel yang menyediakan fasilitas ini menyertakan pengamanan dan privasi ekstra di lantai khusus perempuan. Selain itu, setiap kamar pun dilengkapi dengan alat catok rambut, pembalut, dan karpet yoga tanpa biaya tambahan. Hal-hal sederhana ini akan banyak membantu, terutama bagi perempuan yang berada dalam perjalanan bisnis tanpa persiapan matang.

Terbukti, konsep ini sukses. Georgean Court Hotel di Vancouver bahkan tidak hanya mengubah satu lantai bagi para perempuan yang berwisata sendirian, namun juga menambahkan 30 kamar.

Mereka meresmikan "Lantai Anggrek" atau "Orchid Floor" yang memiliki 48 ruangan. Awalnya, Lantai Anggrek hanya memiliki 18 ruangan. Di lantai tersebut, tiap ruangan diberi fasilitas tambahan berupa gantungan baju empuk, khusus untuk pakaian berbahan satin.

Sales Manager Georgian Susan Leung mengatakan, "Anda tidak perlu membawa setrikaan, pengeriting rambut, karpet yoga, dan lain-lainnya, atau harus tanpa sengaja bertemu tamu hotel pria di lorong hotel ketika mengambil koran sembarin mengenakan piyama, merupakan sesuatu yang tidak bisa dihargai dengan uang."

Di Singapura, Hotel Naumi memberikan keamanan lebih dengan menyediakan kunci khusus sebagai akses menuju lantai perempuan. Di lantai ini terdapat sembilan ruang. Sementara itu, Bloomington Crowne Plaza di Minneapolis juga menambahkan keamanan bagi para perempuan.

Inisiatif pengelola hotel ini mendapat dukungan kaum akademisi. Professor di Cornell University bidang komunikasi terorganisi Judi Brownell mengatakan pada USA Today, bahwa kaum perempuan lebih terpengaruh oleh lingkungan sekeliling mereka. Oleh karenanya, akomodasi hotel berperan penting.

Brownell juga menambahkan, ada tiga hal penting bagi para pebisnis perempuan yang melakukan perjalanan wisata sendirian. Para perempuan ini memutuskan tempat menginap berdasarkan keamanan, pemberdayaan, dan bagaimana mereka akan dimanjakan oleh fasilitas.

Tak semua pihak mendukung hotel khusus perempuan ini. Bahkan, ada yang menilai langkah ini adalah sebuah kemunduran. Komandan Angkatan Laut Elizabeth Toedt, berpendapat bahwa memberikan lantai khusus bagi perempuan adalah satu langkah mundur. Menurut dia, keputusan ini sangat menyinggung. Perempuan sudah berjuang bertahun-tahun agar dapat perlakuan seimbang dengan laki-laki.

Namun demikian, pendapat Toedt dibantah VP Brand Management Crowne Plaza, Gina LaBarre, hotel khusus perempuan bukan sebuah tindakan diskriminatif terhadap laki-laki. Ini mengenai peningkatan pelayanan bagi perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kediri: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Probolinggo: Pilihan Hunian Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Seram Bagian Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangkalan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Magetan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pacitan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lamongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Mutu Beton Tol MBZ Disebut di Bawah Standar, Begini Respons Jasa Marga

Berita
Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Fitch dan Moody's Naikkan Rating Kredit Pakuwon Jadi BB+

Berita
Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Nih Tujuh Mal Terindah di Dunia, Ada yang Langit-langitnya Kaca Patri Luas

Ritel
Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Pilih Tandon Air di Atas atau Bawah Tanah? Ini Plus Minusnya

Tips
Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Ini Lima Negara Asal WNA Paling Banyak Incar Properti di Indonesia

Berita
Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

Berita
Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Tol Gilimanuk-Mengwi Dilelang Ulang, Basuki: Mudah-mudahan September Teken PPJT

Berita
Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Antisipasi Perpindahan Ibu Kota, Jababeka Siapkan Konsep TOD City

Hunian
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com