Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Takut Pindah ke Rumah yang Lebih Kecil!

Kompas.com - 15/11/2013, 13:48 WIB
Tabita Diela

Penulis

KOMPAS.com - Rumah-rumah dan ruang-ruang apartemen mungil di tengah kota adalah pilihan popular yang ditawarkan pengembang saat ini. Meski berukuran lebih kecil, bisa jadi hunian tersebut menawarkan fasilitas yang lebih baik dan lengkap. Hanya, penghuninya harus rela menyesuaikan diri. Pindah ke hunian berukuran kecil memang bisa menjadi tantangan.

Kontributor Houzz, Laura Gaskill, punya solusi bagi Anda. Menurutnya, Anda tidak sendirian. Tidak hanya konsumen-konsumen seperti Anda yang menghadapi hal tersebut. Berbagai badan usaha pun juga mengalami hal yang sama. Maka, cobalah melihat sisi positifnya.

Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah mempersiapkan diri pindah ke rumah berukuran lebih kecil. Pertama-tama, ubahlah pola pikir. "Jangan merasa dibatasi. Jika Anda pindah ke rumah lebih kecil karena kebutuhan, hal ini memang bisa membuat Anda kecewa. Namun, ada banyak hal menyenangkan mengenai kepindahan ke hunian berukuran lebih kecil. Hunian ini lebih mudah ditata, perawatan lebih rendah biaya, dan tekanan untuk mengundang banyak
orang ke rumah pun berkurang," ujar Gaskill.

Kedua, tetapkan tiga prioritas utama. Apa yang sangat Anda inginkan dan butuhkan dalam rumah? Anda bisa menentukan bahwa prioritas adalah memiliki halaman rumah, banyak sumber cahaya buatan dan cahaya matahari, atau bahkan memiliki rumah berkonsep ruang terbuka (open space). Dengan menentukan apa yang benar-benar diinginkan dan butuhkan, Anda bisa menempatkannya dalam rumah baru berukuran mungil tersebut. Meski lebih kecil, bisa jadi ternyata rumah inilah yang cocok bagi Anda.

Kemudian, tidak ada salahnya mencari inspirasi dari rumah mungil lain yang telah berhasil didekor dengan cantik. Carilah di majalah, situs-situs properti dan dekorasi, atau minta pendapat dekorator mengenai solusi penataan dan ruang penyimpanan yang cocok bagi rumah mungil Anda.

Jangan lupa, singkirkan juga barang-barang yang tidak Anda butuhkan karena akan memenuhi rumah baru tersebut. Ini merupakan langkah kedua, yaitu menyingkirkan beberapa barang. Mulailah dengan membuat daftar barang yang Anda perlukan. Kemudian, singkirkan segera barang-barang yang memang harus dibuang karena rusak atau tidak lagi layak digunakan.

Hindari kegiatan menyetok dalam jumlah banyak. Hal ini akan menghabiskan ruang penyimpanan di rumah. Singkirkan segera barang-barang yang memang harus Anda buang karena rusak atau tidak lagi layak digunakan.

Setelah memutuskan barang apa yang tidak Anda butuhkan lagi di dalam rumah, langkah selanjutnya adalah melakukan hal tersebut. Anda bisa meminta anggota keluarga mengambil barang-barang yang dibutuhkan oleh mereka, menjual barang tersebut, atau menyewa gudang penyimpanan.

Dalam langkah selanjutnya, Anda seharusnya sudah mulai siap pindah ke rumah lebih kecil dan lingkungan baru. Cobalah memastikan bangunan rumah dan fasilitasnya sudah memenuhi keinginan. Kemudian, cek kembali barang-barang yang ternyata sudah tidak lagi Anda gunakan atau tidak lagi layak digunakan. Kemudian, sediakan ruang penyimpanan di rumah baru
tersebut.

Setelah resmi pindah ke rumah baru, mulailah kebiasaan yang juga baru. Jika dulu Ada bisa membeli banyak furnitur tanpa bingung menyimpannya, kini Anda harus mengurangi kebiasaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Berapa Lama Mesin Cuci di Rumah Anda Bisa Bertahan?

Tips
5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

5 Tanda Mesin Cuci di Rumah Anda Perlu Diganti

Tips
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Rembang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

MRT Jakarta Gaet SMI, Garap Proyek Mixed Use di Dekat Stasiun Blok M dan ASEAN

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Salatiga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Mulai Rabu Ini, KA Lodaya Resmi Gunakan Kereta Stainless New Generation

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com