Menurut hasil sensus perdana The Wealth X and UBS Billionaire 2013, populasi miliarder di dunia mencapai rekor baru menjadi 2.170 orang pada tahun ini dan jumlah kekayaan miliarder di Asia melonjak hampir 13 persen. Oleh karena itu, Asia menjadi kawasan yang paling pesat pertumbuhannya.
Pada tingkat pertumbuhan saat ini, The Wealth X and Billionaire yang melakukan studi global komprehensif tentang kekayaan dan orang-orang ultrakaya memperkirakan, Asia akan memperkecil ketertinggalannya dari Amerika Utara hanya dalam waktu lima tahun.
Asia juga mengalami peningkatan tertinggi dalam populasi miliarder dari sebelumnya hanya 3,7 persen pada 2012 dengan total kekayaan melonjak 13 persen. Hal tersebut dianggap sebagai pergeseran "lempengan tektonik" kekayaan global.
The Wealth X and UBS Billionaire Census 2013 meneliti populasi ultrakaya menurut wilayah, negara, jenis kelamin, dan sumber-sumber kekayaan mereka. Menariknya, terdapat temuan kunci, selain akselerasi jumlah miliarder Asia.
Temuan kunci tersebut adalah bahwa populasi miliarder global meningkat 0,5 persen yang diimbangi dengan pertumbuhan total kekayaan sebesar 5,3 persen pda tahun lalu. Eropa tampil sebagai "rumah" bagi sebagian besar miliarder yakni 766 orang. Namun, Amerika Utara memiliki kekayaan paling tinggi yakni 2.158 miliar dollar AS.
Sementara Asia memberikan kontribusi 18 miliarder baru, diikuti Amerika Utara sebanyak 11 orang.
Beda lagi dengan Amerika Latin yang dinilai sebagai kawasan yang paling lambat "memunculkan" miliarder dengan pertambahan kekayaan, hanya mengalami pertumbuhan 2,3 persen.Untuk tahun ini, kekayaan bersih rerata miliarder dunia mencapai 3 miliar dollar AS. Secara global, ada 111 orang yang masing-masing memiliki kekayaan bersih lebih dari 10 miliar dollar AS. Kekayaan bersih gabungan mereka bahkan melampaui nilai 1,9 triliun dollar AS atau lebih besar dari PDB Kanada.
Sebanyak 60 persen dari jumlah miliarder tersebut adalah mereka yang mencari kekayaannya mulai dari nol. Sementara itu, 40 persen lainnya mewarisi kekayaan mereka secara turun temurun dari keluarga.
Hanya 17 persen miliarder perempuan yang memperoleh kekayaannya berkat kerja keras, sedangkan 71 persen memperoleh harta melalui warisan.