Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atelier TT, Biro Arsitek Dua Bangsa Indonesia dan Singapura

Kompas.com - 12/09/2013, 12:32 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Atelier TT Atelier TT tertantang dan memulai proses desain dengan cara melihat bagaimana memperbaiki tipologi bangunan perkantoran yang ada saat ini. Solusi yang mereka tawarkan adalah dengan membelah massa bangunan menjadi 2 sehingga memungkinkan setiap unit kantor dan area bersama mendapatkan sinar matahari dan sirkulasi udara yang alami.
Atelier TT Ada 3 aspek teknologi hijau yang dikedepankan, fasad, ruang hijau sosial dan penggunaan material ramah lingkungan.
Atelier TT Proses desain yang mendasarkan pada kekuatan riset akan menghasilkan karya yang efesien dan fungsional.

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin banyak saja, arsitek Indonesia yang menginternasional. Setelah Daliana Suryawinata yang memperkenalkan eksistensi komunitasnya di Belanda dan negara Eropa lainnya, Jan Steven Tjandra tak mau kalah.

Berkolaborasi dengan arsitek Singapura, Lisa Teo, Steven mengibarkan bendera Atelier TT. Ini merupakan studio international untuk arsitektur, master planning, dan desain interior.

Menurut Steven, biro ini meretas langkahnya sebagai studio eksperimental pada 2008. Seiring bergulirnya waktu dan makin banyaknya proyek yang digarap, Atelier TT berkembang menjadi firma ternama yang berbasis di Jakarta dan Singapura.

Atelier TT adalah suatu bentuk kerja sama antar dua negara ASEAN (Indonesia dan Singapura), sebagai implementasi dari kesepakatan ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Architectural Services pada tahun 2007.

"Filosofi Atelier TT adalah research driven. Biro ini bekerja seperti sebuah laboratorium dengan tujuan memikirkan ulang dan memberikan solusi yang inovatif. Desain proses kami dipandu oleh 3 faktor utama yaitu konteks, riset dan transformasi. Faktor-faktor ini akan menjadi panduan kami untuk menghasilkan ide di setiap tahapannya," jelas Steven kepada Kompas.com, Rabu (11/9/2013).

Ia sangat percaya bahwa arsitektur yang inovatif bisa dihasilkan dengan mengawali prosesnya melalui pemikiran kritikal dan riset analisa program yang intensif lalu transformasi dilakukan dengan cara memikirkan ulang paradigma dan tipologi arsitektur yang sudah ada. 

"Proses ini biasanya kami lakukan melalui diagram yang mendokumentasikan evolusi suatu arsitektur yang akan menghasilkan estetika yang sering sekali tidak tertuga dan menarik," ujar Steven.

Atelier terus berkembang melalui eksplorasi dan ekspansi portfolio yang terdiri dari berbagai macam spektrum seperti mix-use commercial; perhotelan, dan residensial. Portfolio mereka tersebar di beberapa lokasi di Asia Tenggara.

Saat ini, mereka tengah mengerjakan Hero Group Headquarter yang dimiliki PT Hero Supermarket Tbk. Bangunan seluas 29.000 meter persegi di atas lahan 14.000 meter persegi ini sangat efesien.

Keterlibatan mereka di proyek ini bermula dari kompetisi tertutup yang diadakan Hero Group. Sebanyak 5 konsultan arsitek diundang untuk menghasilkan sebuah solusi dalam menggabungkan semua unit Hero Group seperti Guardian, Giant Hipermarket, Ikea, dan lain-lain di dalam satu bangunan.  

Penekanan desain pada aspek hijau bangunan. Atelier TT  tertantang dan memulai proses desain dengan cara melihat bagaimana memperbaiki tipologi bangunan perkantoran yang ada saat ini. Solusi yang mereka tawarkan adalah dengan membelah massa bangunan menjadi 2 sehingga memungkinkan setiap unit kantor dan area bersama mendapatkan sinar matahari dan sirkulasi udara yang alami. 

Ada 3 aspek teknologi hijau yang mereka ajukan. Pertama bagian façade bangunan yang akan menggunakan kaca dan alumunium louvers yang memungkinkan bangunan mendapatkan sinar matahari semaksimal mungkin dan di saat yang bersamaan louvers akan berfungsi mengendalikan besar panas matahari yang masuk sehingga bisa membatasi ketergantungan terhadap artificial lighting dan air conditioning

Kedua, adanya ruang hijau sosial di setiap lantai dan rooftop garden. Ruang hijau ini memberikan kesempatan kepada setiap staff yang bekerja di berbagai unit divisi Hero Group untuk berinteraksi dan saling mengenal sesama agar terbentuk rasa saling bekerjasama. 

Ketiga, penggunaan solar panels dan water recycling system. Hal ini memungkinkan air dan listrik bisa diproduksi dan dikendalikan dengan baik dan hemat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com