Daerah ini memiliki katedral yang dibangun sendiri oleh mantan biarawan Trappist, Justo Gallego Martinez (86). Hingga saat ini, katedral buatan Martinez itu memang belum rampung. Namun, karakter bangunannya sudah mulai tampak. Bahkan, katedral setinggi 39,9 meter ini sudah tampak memiliki sebagian kubah.
Uniknya, Martinez tidak memiliki pengetahuan apa pun mengenai arsitektur. Dia juga tidak pernah berkecimpung dalam industri konstruksi. Namun, karena merupakan karya pribadi dan devosi yang dilakukan oleh Martinez, mengulas soal katedral ini seolah juga membahas pribadi pria yang sempat bergabung dalam biara Trappist.
Don Justo, begitu sebutan bagi Martinez di antara orang-orang yang mengenalnya, kemudian mulai membangun kapel setelah sembuh. Don Justo menganggap tindakannya ini sebagai tindakan iman. Dia memulainya pada 1963 dan terus mengerjakannya hingga saat ini.
Namun, tindakannya tersebut bukannya tanpa kendala dan rintangan. Penduduk setempat, bahkan teman-teman Don Justo sendiri, meragukan keputusannya. Namun, Don Justo kemudian membuktikan tekadnya dan membangun tempat ibadat ini tanpa peralatan konstruksi canggih sama sekali.
Selain itu, dia juga menutup salah satu kubah dengan memakai tempat makan. Semua ini Don Justro rangkai sendiri. Meski, sesekali enam keponakannya datang membantu.
Kegilaan
Devosi bagi Don Justo, tapi mungkin "kegilaan" bagi orang lain. Kreasi dan bentuk penyembahan Tuhan berdasarkan intepretasi Don Justo ini ternyata sudah menarik perhatian BBC.
Sebuah film dokumenter telah didedikasikan bagi Don Justo dan karyanya. Film tersebut berjudul "The Madman and the Cathedral" (Orang Gila dan Katedral).