JAKARTA, KOMPAS.com - Perendaman merupakan salah satu proses yang wajib Anda lakukan sebelum melakukan pemasangan ubin di rumah.
Perendaman diperlukan untuk mengeluarkan sisa udara di dalam permukaan ubin yang memiliki banyak pori.
Rongga tersebut nantinya akan diisi oleh air sehingga mudah terikat saat diaplikasikan di atas cairan semen yang dipakai sebagai perekat.
Namun, satu hal yang sering luput dari perhatian ketika perendaman ubin adalah kualitas air yang digunakan.
Baca juga: Meski Tahan Lama, Ini Kekurangan Pakai Keramik untuk Fasad Rumah
Dikutip dari laman Beauty Wares, air yang digunakan juga akan mempengaruhi seberapa baik ubin tersebut akan terpasang.
Ubin cenderung menyerap semua jenis air yang ditambahkan ke dalamnya. Karena itu, kualitas air yang digunakan sangat penting.
Air tawar adalah air terbaik untuk digunakan. Air lain seperti yang berasal dari danau atau sungai mungkin tampak hemat biaya tetapi dapat menyebabkan investasi bakteri atau jamur.
Jika sudah terserap, bakteri atau jamur tersebut akan mulai menyebar di bawah ubin dan bisa terus berkembang ketika nanti sudah terpasang. Lantai atau dinding rumah Anda terserang jamur dan membahayakan kesehatan keluarga.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan saat perendaman ubin adalah tidak boleh dilakukan penambahan deterjen di dalam air.
Deterjen akan membentuk lapisan berminyak di atasnya, yang dapat mencegah perekat ubin bekerja sebagaimana mestinya.
Baca juga: 3 Alasan Mengapa Anda Harus Memasang Ubin Porselen di Rumah
Dalam kasus umum, ubin dinding atau lantai yang memiliki lapisan kilap hanya menyerap 10 persen air. Sedangkan ubin porselen menyerap kurang dari 0,5 persen air.
Sementara itu, ubin keramik hanya menyerap kurang dari 0,1 persen air. Itulah sebabnya ubin keramik tidak perlu direndam terlalu lama sebelum pemasangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya