Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Punya Rumah Hemat Listrik hingga 95 Persen? Nih Solusinya

Kompas.com - 11/10/2024, 11:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Rumat dengan tagihan listrik minim tentu menjadi dambaan semua orang. Apalagi kondisi ruangan di rumah bisa sejuk tanpa AC.

Hal itu mungkin dapat dicapai apabila pembangunan hunian menerapkan konsep rumah pasif.

Rumah pasif adalah jenis bangunan yang dirancang untuk memaksimalkan penggunaan energi alam, seperti angin dan cahaya matahari. Fungsinya untuk mengurangi ketergantungan pada energi konvensional.

Konsep ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, karena memang belum banyak diterapkan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Padahal ini merupakan inovasi yang sangat relevan di era modern, di mana efisiensi energi dan keberlanjutan menjadi prioritas.


Konsep rumah pasif pertama kali muncul pada akhir 1980-an. Tujuannya adalah menciptakan bangunan yang dapat mempertahankan kenyamanan termal sepanjang tahun dengan menggunakan sedikit energi.

Rumah pasif menggunakan prinsip dasar seperti isolasi yang sangat baik, desain yang cermat untuk menangkap sinar matahari, dan sistem ventilasi yang canggih.

Rumah pasif telah terbukti mampu mengurangi konsumsi energi hingga 95 persen dibandingkan rumah konvensional. Bahkan, bangunan ini telah diakui secara global, dengan standar ketat yang ditetapkan oleh Passive House Institute (PHI) di Jerman.

Baca juga: Apakah Harga Rumah di Dekat Kuburan Bisa Bersaing?

Menurut PR & Marketing Communication Senior Manager Gravel, Ricky Alexander Samosir, untuk membangun rumah pasif membutuhkan perencanaan matang dan eksekutor handal.

"Meskipun memiliki banyak keuntungan, proses pembangunan rumah pasif cukup kompleks," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (11/10/2024).

Salah satu ciri khas rumah pasif adalah desainnya yang memungkinkan pemanfaatan energi alami secara optimal. Rumah pasif biasanya dirancang dengan banyak jendela yang menghadap ke selatan, memungkinkan sinar matahari masuk ke dalam rumah.

Selain itu, rumah pasif sering menggunakan material bangunan alami, ramah lingkungan, termasuk pemanfaatan ruang luar dan bukaan untuk mengoptimalkan sirkulasi udara, sehingga rumah terasa lebih sejuk tanpa perlu menggunakan banyak energi untuk pendingin udara.

Lebih lanjut, berikut karakteristik rumah pasif yang membedakannya dari bangunan konvensional:

1. Efisiensi Energi Tinggi

Rumah pasif dirancang untuk meminimalkan penggunaan energi aktif, terutama dalam hal pemanas dan pendingin ruangan. Penggunaan panel surya dan sistem ventilasi yang cerdas memastikan bahwa kebutuhan energi bangunan sangat rendah.

2. Pemanfaatan Sinar Matahari

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau