Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Pakai Genteng Beton Sebagai Atap Rumah? Ketahui Plus Minusnya

Kompas.com - 29/06/2024, 14:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

KOMPAS.com - Genteng beton merupakan salah satu jenis material atap rumah yang biasa digunakan.

Genteng beton terbuat dari campuran pasir, semen, oksida besi, dan air yang dibentuk dengan panas dan tekanan tinggi.

Seperti material bangunan lainnya, tentu genteng beton memiliki kekurangan dan kelebihan.


Bagi Anda yang tertarik menggunakannya sebagai material atap rumah, ketahui dulu kelebihan dan kekurangan genteng beton:

Kelebihan Genteng Beton

1. Tampilan dan fleksibilitas

Genteng beton yang dapat meniru tanah liat, kayu, kayu cedar, dan atap batu tulis, menawarkan fleksibilitas yang mengagumkan dan daya tarik yang lebih.

Baca juga: Sebelum Pasang di Rumah, Ketahui Sederet Keuntungan Genteng Keramik

Dengan banyaknya corak dan perpaduan warna, genteng beton dapat disesuaikan dengan hampir semua gaya arsitektur.

Di samping itu, genteng beton memiliki tiga pilihan profil, yakni rendah atau datar, sedang, dan tinggi.

Dengan kedalaman minimal, profil datar memberikan tampilan bersih yang sesuai untuk hampir semua rumah.

Di sisi lain, genteng dengan profil sedang membangkitkan pemandangan arsitektur mediterania.

Lalu, genteng dengan profil tinggi, juga disebut high barrel, tampak seperti genteng terakota yang ditemukan di atap-atap Spanyol.

2. Daya tahan dan lama pakai

Atap genteng beton tahan terhadap serangga, pembusukan, dan angin kencang hingga 180 mil per jam.

Selain itu, genteng beton memiliki peringkat api Kelas A, dengan indeks penyebaran api 0 hingga 25.

Ini berarti bahwa, tidak seperti atap kayu, genteng beton jarang menyumbang kebakaran.

3. Hemat biaya

Sebagian besar pemasangan atap genteng beton sering kali memerlukan biaya pemasangan awal yang lebih tinggi.

Namun karena masa pakainya yang panjang, material atap ini merupakan salah satu pilihan atap yang paling hemat biaya saat ini.

Anda jarang perlu khawatir tentang perbaikan yang mahal karena genteng beton lebih tahan terhadap cuaca ekstrem.

4. Ramah lingkungan dan hemat energi

Material genteng beton terbuat dari elemen yang tidak beracun, alami, dan dapat didaur ulang seperti pasir dan semen.

Belum lagi genteng ini jarang perlu diganti, yang selanjutnya berkontribusi pada pengurangan konsumsi energi.

Kualitas reflektif dan massa termalnya yang tinggi memungkinkan genteng beton menyerap, menyimpan, dan memancarkan panas, artinya biaya pemanas dan pendingin rumah lebih rendah.

Genteng yang dipasang langsung di atas reng atap, menciptakan saluran udara yang membentuk lapisan isolasi kedua.

Kekurangan Genteng Beton

1. Berat

Dengan berat 820-1.200 pon per 100 kaki persegi, berat beton yang substansial memberi beban lebih besar pada struktur atap dibandingkan material lainnya.

Meskipun banyak merek menawarkan pilihan genteng yang ringan, berat per 100 kaki persegi masih sekitar 600 pon, jauh lebih berat daripada genteng sirap.

Anda juga akan memerlukan seorang insinyur struktur untuk menentukan apakah atap dapat menahan beban genteng beton dan mungkin membuat penguatan sebelum pemasangan, yang keduanya akan menambah biaya proyek.

2. Biaya pemasangan lebih mahal

Bila Anda membandingkan harga dengan material atap lainnya, Anda mungkin menyadari biaya genteng beton mendekati kisaran harga yang lebih tinggi.

Biaya yang lebih besar berasal dari proses pemasangan yang mungkin memerlukan konsultasi dari insinyur struktur, penguatan atap, dek atap baru, dan sebagainya.

Baca juga: Kenapa Rumah di Indonesia Beratap Genteng?

3. Rentan retak

Meskipun tahan terhadap api, angin kencang, dan pembusukan, genteng beton bukannya tidak bisa dihancurkan.

Ranting pohon yang tumbang, hujan es yang deras, dan lalu lintas pejalan kaki dapat membuat genteng retak.

Sehingga memerlukan penggantian segera untuk menghindari terkena air pada lapisan bawah.

4. Warna pudar

Seiring berjalannya waktu, paparan unsur-unsur alam dan sinar UV akan menyebabkan warna genteng beton yang lebih cerah, seperti oranye atau merah, memudar.

Meskipun bukan masalah besar, Anda akan menghadapi kesulitan yang lebih besar dalam mencocokkan genteng baru dengan bagian atap lainnya saat mengganti genteng beton.

5. Butuh pemeliharaan ekstra

Meskipun genteng beton memerlukan perawatan minimal, pengkristalan merupakan masalah umum pada material atap ini.

Karena sifatnya yang berpori, genteng beton menyerap lebih banyak air daripada genteng tanah liat.

Ketika air bercampur dengan karbondioksida dan komponen kapur dalam beton, zat putih akan muncul pada genteng.

Endapan pengkristalan yang parah memerlukan pembersihan profesional , meskipun noda yang lebih kecil dapat memudar dengan sendirinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau