KOMPAS.com - Jika Anda mempertimbangkan penggunaan lantai kamar mandi berbahan beton, mungkin bertanya-tanya tentang kelebihan dan kekurangannya.
Lantai beton memiliki beberapa hal yang menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk lantai kamar mandi, serta beberapa karakteristik yang menjadikannya bermasalah.
Untuk itu, Anda harus mengetahui dan mempertimbangkan plus minusnya sebelum memutuskan bahan lantai ini cocok untuk dipakai.
Dikutip dari situs The Spruce, berikut beberapa poin yang perlu Anda ketahui tentang kelebihan dan kekurangan lantai beton kamar mandi.
Beton mendapat nilai sangat tinggi dalam hal pembersihan dan pemeliharaan. Selain penyegelan permukaan secara berkala untuk mencegah noda, beton juga bebas perawatan.
Untuk pembersihan sehari-hari, Anda dapat menyapu, menyedot debu, mengepel kering, atau mengepel basah sebanyak atau sesedikit yang Anda suka.
Beton tidak seperti kayu keras atau karpet, yang lebih cepat aus jika tidak dibersihkan secara teratur.
Namun, berhati-hatilah dengan bahan pembersih, karena beberapa pembersih dapat bereaksi secara kimia dengan beton dan menyebabkan perubahan warna.
Baca juga: Dibandingkan Keramik, Ini Alasan Anda Gunakan Lantai Beton di Teras Rumah
Air sebanyak apa pun tidak dapat merusak lantai beton, artinya Anda tidak perlu khawatir dengan kaki basah, handuk lembap, semprotan air pancuran, atau tumpahan dari wastafel atau bak mandi.
Kendati begitu, jika lantai beton retak, air dapat masuk ke material apa pun yang ada di bawahnya.
Hal ini dapat menjadi masalah jika lantai diletakkan di atas papan semen dan lapisan bawah kayu lapis karena air dapat merembes masuk dan menyebabkan kerusakan akibat kelembapan.
Untuk itu, periksa lantai beton secara teratur untuk mencari retakan dan menambalnya jika terjadi retakan.
Lantai beton masih cenderung berfungsi paling baik di rumah modern, terutama yang mengutamakan estetika industri.
Namun, berkat teknik tekstur dan pewarnaan baru, beton juga bisa menjadi bahan lantai untuk gaya rumah lainnya.
Pelat beton dapat diwarnai, dipoles, dicat, atau dilapisi bagian atasnya untuk menghasilkan lantai yang unik, menarik, dan berkualitas tinggi.
Beton dapat diwarnai dengan menambahkan pewarna saat sedang dicampur, atau dengan mewarnai/mengetsanya dengan asam atau bahan lain. Itu juga dapat dicap dengan pola stensil untuk memberikan tekstur.
Lantai kamar mandi beton paling sering ditemukan di rumah dengan pondasi pelat atau di ruang bawah tanah yang lantainya sudah terdiri dari pelat beton berukuran 4-8 inci yang bertumpu langsung di atas tanah.
Jika pelat yang ada dalam kondisi buruk, terkadang lapisan beton tipis dapat dituangkan untuk menciptakan permukaan halus sempurna yang diperlukan untuk penggilingan dan pemolesan.
Hamparan ini bisa setipis kertas atau setebal satu atau dua inci, tergantung kebutuhan. Namun, pelapisan ulang tidak dapat dilakukan jika kondisi pelat sangat buruk atau sedang naik-turun.
Jika beton dipertimbangkan untuk lantai di atas permukaan tanah, maka bobotnya yang berat menimbulkan beberapa pertimbangan unik, karena platform balok standar mungkin tidak cukup kuat untuk menopang beban hidup pelat beton.
Pemasangannya sangat rumit sehingga lantai beton jarang ditemukan pada situasi di atas permukaan tanah, kecuali di gedung apartemen atau struktur baja lainnya.
Dalam kejadian yang jarang terjadi ketika lantai beton dipasang di rumah berbingkai kayu standar, hal ini biasanya melibatkan pembingkaian platform lantai dengan balok dan balok ekstra kuat, memasang semacam lapisan bawah papan semen, kemudian menuangkan lempengan beton tipis yang diperkuat dengan jaring tulangan.
Menuangkan seluruh pelat atau pelapis, dilanjutkan dengan penggilingan dan pemolesan, dan diakhiri dengan pewarnaan atau pengecatan, merupakan proses yang memerlukan keterampilan dan peralatan khusus.
Lantai beton bagian dalam dapat diselesaikan hingga memiliki permukaan yang sangat halus, hampir seperti kaca, dan dapat menjadi sangat licin saat basah, terutama jika dilapisi dengan sealer permukaan.
Jika Anda akan memasang pelat beton atau pelapis beton baru untuk lantai kamar mandi, pastikan pelapisnya meninggalkannya dengan sedikit daya cengkeram demi keamanan.
Lakukan hal yang sama jika Anda menggiling dan memoles pelat beton tua untuk digunakan sebagai lantai akhir.
Baca juga: Nih, Tips Bikin Lantai Beton Rumah Jadi Kinclong
Beton merupakan material berpori alami yang sangat rentan terhadap noda akibat tumpahan cairan. Karakteristik yang sama memungkinkan beton menerima noda dekoratif sehingga membuatnya rentan terhadap perubahan warna akibat bahan kimia.
Solusi terbaik adalah menyegel beton secara berkala dengan sealer pembentuk film. Beberapa sealer juga menambahkan sedikit daya tarik pada lantai, yang merupakan pilihan bagus jika lantai terlalu licin untuk keamanan di kamar mandi.
Pelat beton cenderung lebih dingin dibandingkan bahan lantai yang diletakkan di atas lantai kayu. Karena pelat tersebut biasanya diletakkan langsung di atas tanah sehingga menyerap panas.
Beton juga mempunyai massa termal yang tinggi. Artinya lantai yang dingin cenderung tetap dingin dan lantai yang hangat cenderung tetap hangat. Dengan kata lain, beton mengubah suhu secara perlahan.
Jika memanaskan kamar mandi dengan pemanas udara paksa konvensional, Anda hanya meniupkan udara hangat ke atas lantai dan ke seluruh ruangan, yang memiliki sedikit efek pemanasan pada lempengan yang juga didinginkan oleh tanah selama 24 jam.
Di sisi lain, jika Anda menuangkan pelat beton baru, Anda dapat menuangkan pelat tersebut di atas insulasi yang berfungsi sebagai penghalang termal di atas tanah, atau memasang sistem pemanas lantai berseri untuk memanaskan pelat dan mengubahnya menjadi panas sebenarnya.
Berdasarkan ulasan di atas, berikut kelebihan dan kekurangan lantai beton untuk kamar mandi:
Kelebihan
Kekurangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.