JAKARTA, KOMPAS.com - Pemasangan batu bata tidak bisa sembarangan. Salah satu aturan tak tertulisnya yakni merendam batu bata dengan air sebelum dipasang.
Alasannya, kondisi batu bata yang kering dan berpori bisa menyerap terlalu banyak air dari mortar (perpaduan semen, pasir, dan air).
Hal itupun dapat membuat ikatan antara batu bata dengan mortar menjadi lemah. Karena kadar air di dalam mortar berkurang atau tidak proporsional.
Sebaliknya jika batu bata direndam air terlebih dahulu sebelum pemasangan, ikatan dengan mortar akan kuat dan sempurna.
Sebab, batu bata sudah jenuh dengan air sehingga tidak bisa lagi menyerap air ketika disandingkan dengan mortar.
Baca juga: Perlukah Batako Direndam Dahulu Sebelum Dipasang? Ini Kata Ahli
Namun, merendam batu bata juga tidak bisa sembarangan. Terdapat durasi perendaman maupun hal-hal lain yang perlu diperhatikan.
Batu bata merupakan bahan bangunan yang berpori, waktu perendamannya pun sebetulnya tergantung pada porositasnya.
Ketika batu bata sangat berpori maka akan cepat basah dan membutuhkan waktu lebih sedikit perendaman dibandingkan dengan batu bata yang kurang berpori.
Selain itu, lama perendaman batu bata juga tergantung pada kondisi cuaca.
Kendati demikian, umumnya disarankan untuk merendam batu bata selama minimal 12 jam. Perendaman batu bata harus dilanjutkan sampai gelembung udara berhenti muncul.
Penyerapan air yang diperbolehkan untuk semua batu bata tanah liat adalah 12 persen sampai 20 persen dari beratnya.
Setelah batu bata direndam dalam air, batu bata yang baik tidak akan menunjukkan endapan garam putih saat dikeringkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.