Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Material Bangunan Ini Berbahan Dasar Limbah dan Lumpur

Kompas.com - 06/09/2021, 15:32 WIB
Audrey Aulivia Wiranto,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah Anda tahu bahan-bahan bangunan yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)?

Ternyata, Puskim telah mengembangkan bahan bangunan dengan memanfaatkan limbah-limbah dan lumpur tak terpakai. 

Melalui inovasi tersebut, limbah dan lumpur yang terbuang sia-sia menjadi barang yang berguna bagi kehidupan.

Bahkan, bahan bangunan yang diciptakan mampu mengurangi pemakaian sumber daya alam yang berlebih. 

Baca juga: Lima Bahan Bangunan Inovatif yang Popüler Digunakan di Seluruh Dunia

Berikut material bangunan tersebut:

1. Pemanfaatan dari residual cracking catalyst (RCC)

Residual cracking catalyst (RCC) merupakan limbah dari pemprosesan minyak mentah di dalam reaktor.

Penggunaan limbah minyak sebagai bahan bangunan dasar merupakan upaya untuk mengurangi pencemaran limbah.

RCC dikembangkan untuk dinding bangunan bertingkat dan teknologi yang telah diuji coba.

Jenis produk bata beton ringan memiliki proporsi campuran 75 persen RCC, 25 persen pasir silika, dan 1,6 persen foam agent.

Bata beton ringan ini memiliki kekuatan tekan sebesar n35 Kgf/cm persegi dengan teknik pembuatan pengembangan dengan substitusi foam agent.

2. Pemanfaatan lumpur lapindo (lusi)

Bahan bangunan yang dikembangkan melalui lumpur yang keluar dari semburan lumpur lapindo. Produksinya pun berada di dekat lokasi semburan lumpur.

Pembuatan material bangunan dari lusi tak lain untuk mengurangi dampak lingkungan yang tercemar, menimalisasi jumlah penumpukan lumpur dan mendukung ketersediaan bahan bangunan.

Telah ada beberapa bahan bangunan yang berbasis lusi, yakni beton ringan lusi, polymer, ceramic base, conblock, paving block dan genteng semen.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com