Dua dekade kemudian, rumah sepatu itu mulai rusak dan direnovasi pada tahun 1987 setelah dibeli oleh cucu perempuan Haines.
Pada tahun 2004, pemilik baru mengecat ulang rumah sepatu tersebut sebagai bagian dari kampanye PR 'Save a Landmark' dan dijadikan sebagai tur obyek wisata yang ditawarkan sepanjang musim panas.
Baca juga: Hentikan 5 Kebiasaan Buruk Ketika Membersihkan Rumah
Pada tahun 2015, rumah itu dijual lagi kepada Jeff dan Malanie Schmuck masih dijadikan sebagai objek wisata.
Pasangan muda tersebut menambahkan sedikit sentuhan warna dan memasukkan kembali memorabilia segala perabotan lama dari tahun 1950 untuk menghidupkan kembali esensi sebenarnya dari rumah ini.
Di dalamnya terdapat ruangan khusus yang diisi segala kenangan kehidupan dan perusahan sepatu milik Haines.
Rumah itu dilengkapi dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi, ruang tamu, dan dapur.
Di setiap kamar banyak artefak yang dipamerkan dan ada satu jendela di pintu depan dipasang memakai kaca patri, berlukiskan Mahlon Haines yang memegang sepasang sepatu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.