Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Optimistis Proyek Daerah Aliran Sungai Tukad Unda Kelar Lebih Cepat

Kompas.com - 21/08/2021, 06:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis pembangunan sistem pengendali banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Unda, di Kabupaten Kungkung, Bali, dapat selesai lebih cepat dari yang dijadwalkan.

Saat meninjau Tukad Unda pada Rabu (18/8/2022), Basuki mengatakan pembangunan prasarana pengendali banjir Tukad Unda telah dikerjakan sejak 28 Agustus 2020. Rencananya bisa selesai pada Desember 2022.

"Sekarang progresnya hampir 60 persen atau lebih cepat 13 persen dari jadwal semula. Saya sudah bertemu dengan penyedia jasanya untuk terus bekerja dan mempercepat lagi,” ujar Basuki dalam rilis yang diterima Kompas.com.

Menurutnya target pembangunan ini bisa dicapai karena pekerjaan konstruksi tidak berhenti, meskipun masih terjadi pandemi Covid-19.

Baca juga: Megawati Minta Pemprov Bali Didik Masyarakat Jaga Kawasan Suci Pura Agung Besakih

Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Koster yang juga turut meninjau Tukad Unda bersama Basuki, menyatakan pembangunan ini merupakan bagian dari rencana Pembangunan Kawasan Strategis Pusat Kebudayaan Bali di Kabupaten Klungkung.

"Program ini sejalan dengan visi Pemerintah Daerah Bali 'Nangun Sat Kerthi Loka Bali, menuju Bali Era Baru' yang maknanya adalah menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkan kehidupan krama Bali sejahtera, bahagia, sekala dan niskala," kata I Wayan Koster.

DAS Tukad Unda memiliki hulu di Gunung Agung dan melintasi Kabupaten Klungkung dan Karangasem, dengan luas DAS sebesar 230,92 km persegi dan panjang sungai utama 22,56 km.

Terdapat beberapa area yang dilewati oleh DAS Tukad Unda yakni Tukad Telagawaja, Tukad Yeh Sah, Tukad Kaon, Tukad Petandakan, Tukad Panti dan Tukad Sabuh.

Alur sungai Tukad Unda berubah akibat endapan sendimen material banjir lahar pada tahun 2018 dan 2020 lalu.

Program penataan dan normalisasi sungai ini bertujuan untuk menahan aliran lahar yang membawa material vulkanik sehingga bisa meminimalisir risiko bencana banjir lahar di wilayah hilir.

Tak hanya itu, penataan DAS jiga dilakukan untuk mengurangi endapan sendimen pada sungai serta mengembalikan fungsi tukad sebagai sarana irigasi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan sekitar Gunung Agung.

Pembangunan prasarana pengendali banjir ini dikerjakan Balai Wilayah Sungai Bali - Penida, Ditjen Sumber Daya Air, Kementerian PUPR.

Di bagian hilir telah dikerjakan pembangunan struktur tanggul penampang tunggal (325 meter), struktur tanggul penampang ganda (1.625 meter), perkuatan tanggul eksisting (370 meter), groundsill (160 meter), dan jetty di sisi kiri 115 meter dan sisi kanan 225 meter.

Selain bagian hilir juga dikerjakan pembangunan prasarana pengendali banjir di bagian hulu, tepatnya di Tukad Yeh Sah berupa pekerjaan perkuatan tebing sepanjang 900 meter, pembangunan check dam sepanjang 350 meter dan check dam pelintas.

Pekerjaan sistem pengendali banjir Tukad Unda dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari (KSO) kontraktor PT Nindya Karya-PT Bina Nusa Lestari (KSO) dengan kontrak senilai Rp234,78 miliar.

Sementara itu, Konsultan Supervisi ditangani PT. Catur Bina Guna Persada KSO, PT Multimera Harapan, dan PT Laras Sembada dengan nilai kontrak Rp 6,54 miliar.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berkat Sertifikat Tanah, Pertambahan Ekonomi di Jatim Rp 120,8 Triliun

Berita
Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Pentingnya Pemeliharaan Hunian Milik Para Bos Perusahaan

Berita
Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Penjualan Avia Tumbuh 6,9 Persen Selama Tiga Bulan Pertama 2024

Berita
Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Jalur Pedestrian di Jalan Blora Tak Sepenuhnya Bebas Kendaraan

Berita
Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Rp 306,4 Miliar Uang Negara Berhasil Diselamatkan dari Mafia Tanah

Berita
Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Hunian Ramah Anak Kini Hadir di Karawang, Harganya Mulai Rp 300 Jutaan

Perumahan
Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik buat Warga Banyuwangi

Berita
Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Pabrik Kendaraan Listrik Milik BYD Akan Hadir di Subang Smartpolitan

Kawasan Terpadu
Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Rabu Besok, Tol Cibitung-Cilincing Berlakukan Diskon Tarif Selama Dua Bulan

Berita
Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Beres Dibedah, 100 Rumah Warga di Manokwari Sudah Layak Huni

Hunian
Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

Kapan Saat Tepat Membeli Rumah Impian? Ini Jawaban dan Rekomendasinya!

BrandzView
Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Digugat Pontjo Sutowo karena Hotel Sultan, Bahlil: Setiap Warga Negara Punya Hak

Berita
Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Jokowi Gelar Ratas soal World Water Forum ke-10 di Bali

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Semarang: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Banyumas: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com